6 Makanan ini Bisa Menurunkan Resiko Terkena Kanker Paru-paru

Rabu, 19 Juli 2017 – 04:36 WIB
Sayuran. Ilustrasi. Foto Yessy Artada/jpnn.com

jpnn.com - Kanker paru-paru merupakan salah satu penyakit yang sangat mematikan. Penyakit ini bisa menyerang semua orang dengan berbagai usia. Hal ini karena penyakit kanker paru-paru menyerang langsung pada organ paru-paru.

Sebagian besar penyebab kanker paru-paru adalah karena terpapar asap tembakau atau asap rokok, di mana sebesar 10-15 persen penderitanya adalah perokok pasif.

BACA JUGA: Jangan Sepelekan Gejala Kanker Paru-Paru

Pada 2012, kanker paru-paru adalah jenis kanker yang menyebabkan kematian paling banyak di seluruh penduduk dunia dan paling banyak terjadi pada pria.

Berikut beberapa makanan dan minuman yang bisa menurunkan resiko Anda terkena kanker paru-paru, seperti dilansir laman Verywell, Senin (17/7).

BACA JUGA: Makanan ini Wajib Dikonsumsi Bagi Perokok

1. Apel.

Sebuah studi besar yang diterbitkan di PLOS One menemukan asupan makanan flavonoid yang banyak terkandung di apel bisa menurunkan resiko kanker paru-paru.

BACA JUGA: Jumlah Pasien Kanker Paru-Paru Terus Naik

Asupan flavonoid total, flavonol, flavon, flavanon serta flavonol quercetin dan kaempferol telah dikaitkan dengan penurunan risiko kanker terkait merokok.

Bagi mereka yang belum pernah merokok, salah satu senyawa ini, disebut flavanon, juga bisa menurunkan risikonya.

Sementara seluruh bagian apel kaya akan senyawa ini, mereka sangat banyak terdapat di kulit apel.

Karena kulit apel disertakan dalam pembuatan sari apel, hal ini mungkin menjadi pilihan yang lebih baik daripada jus apel jika Anda ingin mengonsumsi apel Anda dalam bentuk cair.

Tambahkan satu apel sehari untuk mencegah onkologis.

2. Bawang putih.

Baru-baru ini, sebuah penelitian di Tiongkok menemukan bahwa orang yang mengonsumsi bawang putih mentah dua kali atau lebih setiap minggunya mampu menurunkan risiko kanker paru-paru sebesar 44 persen.

Kuncinya mungkin memakan mentah bawang putih, karena senyawa diallyl sulfide, yang dianggap bertanggung jawab atas efek ini, sayangnya senyawa tersebut berkurang saat dimasak.

Bawang putih telah berperan mengobati tekanan darah tinggi, mengurangi kolesterol, bahkan menangkal flu.

3. Brokoli.

Senyawa pada sayuran silangan, seperti brokoli bisa mengurangi risiko kanker paru secara keseluruhan hingga sebesar 32 persen, terutama pada wanita.

Jika Anda tidak suka dengan brokoli, jangan putus asa, karena ada banyak alternatif lainnya, seperti kembang kol, lobak, arugula, bok choy, kubis, selada air, kubis Brussel, rutabaga, wasabi.

4. Ikan.

Makan ikan mungkin memiliki peran protektif terhadap perkembangan kanker paru-paru.

Sebuah tinjauan dan studi meta-analisis yang dilakukan hingga 2012 menemukan konsumsi ikan yang tinggi telah dikaitkan dengan penurunan yang signifikan dalam risiko kanker paru-paru.

Mereka yang mengonsumsi lebih banyak ikan memiliki kemungkinan 21 persen lebih rendah terkena kanker paru-paru.

Tentu saja, pengurangan risiko kanker paru-paru bukanlah satu-satunya manfaat asam lemak omega-3 pada ikan.

Diperkirakan, omega-3 juga membantu mengurangi risiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi dan stroke.

5. Paprika merah.

Paprika merah serta cabai merah, mengandung fitokimia (bahan kimia berbasis tumbuhan) yang disebut capsaicin, bagian dari makanan kecil yang memberi sedikit rasa pedas.

Ditemukan bahwa capsaicin menekan perkembangan kanker paru-paru. Capsaicin bisa melakukan hal ini dengan menginduksi apoptosis, yaitu dengan menghilangkan sel abnormal sebelum mereka bisa membelah dan menjadi tumor kanker.

Capsaicin juga berperan dalam menurunkan berat badan dan menurunkan trigliserida.

6. Teh hijau.

Teh hijau bisa membantu lebih dari sekadar menurunkan resiko kanker paru-paru. Dalam uji skrining prostat, paru, kolorektal dan ovarium terhadap hampir 100 ribu orang, teh hijau telah dikaitkan tidak hanya dengan pengurangan kejadian kanker paru-paru, tapi juga kanker secara keseluruhan.

Menambahkan sentuhan lemon bisa meningkatkan penyerapan senyawa penting dalam teh hijau, sementara menambahkan krim (atau produk susu lainnya) bisa mengikat senyawa ini dan meningkatkan efek positifnya.(fny/jpnn)


Redaktur : Fany
Reporter : Fany, Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler