6 Nelayan Bengkalis Riau Ditangkap Petugas Malaysia, Ini Sebabnya

Minggu, 09 Juni 2024 – 07:59 WIB
Enam nelayan tradisional Bengkalis ditahan Marine Malaysia karena diduga melewati batas teritorial saat menangkap ikan. ANTARA/HO-Kades Muntai

jpnn.com - BENGKALIS - Sebanyak enam nelayan tradisional asal Desa Muntai, Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, Riau, ditangkap petugas Angkatan Laut Malaysia, saat menangkap ikan menggunakan dua perahu karena melewati batas negara.

Kepala Desa Muntai, Muhammad Nurin menyebutkan enam nelayan yang ditahan, yakni Fauzan (56) warga Dusun Pusaka, Desa Muntai, Muslim (46), Agus (53), Indri (36) dan Sarmin (40) warga Dusun Tua Desa Muntai dan Sudirman (47) dari Desa Kembung Baru.

BACA JUGA: Gelombang Tinggi 4 Meter, Nelayan Pesisir Selatan Banten tak Melaut

"Kronologi yang saya terima bahwa pada Rabu (5/6) sore, sebanyak enam nelayan, yaitu lima warga Desa Muntai dan seorang warga Desa Kembung Baru, pergi menangkap ikan di perairan laut Muntai yang berbatasan langsung dengan Selat Melaka. Saat itu, angin kencang sehingga perahunya melewati batas negara tetangga," kata dia, Sabtu (8/6).

Dia mengaku mendapatkan keterangan dari salah satu nelayan yang ditahan petugas marine Malaysia tersebut, yakni Fauzan yang mengaku bahwa petugas Malaysia telah membawa mereka dan dua perahu itu ke Batu Pahat.

BACA JUGA: TKN Fanta Meluncurkan Program Menjala Asa Maritim, Dorong Kesejahteraan Para Nelayan

"Begitu pengakuan warga kita kepada saya. Mereka ditahan petugas Malaysia dan membawa warga nelayan sebanyak enam orang dan dua perahu ke Batu Pahat Malaysia dengan alasan mereka melewati batas negaranya," katanya.

Hal yang sama disampaikan istri Fauzan, Mastura (46) yang mengatakan bahwa pada Kamis (6/6) sekitar pukul 17.00 WIB, suaminya dan rekan nelayan lainnya telah ditahan oleh petugas marine Malaysia.

BACA JUGA: HUT Ke-51 HNSI, Herman Herry Siap Berlari Kencang dan Gandeng Pemerintah Demi Kesejahteraan Nelayan

"Suami saya bernama Fauzan dan rekan-rekan nelayan ditahan petugas Malaysia di Batu Pahat. Informasi diterima saat panggilan video dengan suami dengan saya. Setelah itu tak bisa dihubungi lagi," beber Mastura, dikutip Kades Muntai. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler