jpnn.com - KEDIRI - Virus HIV/AIDS menyebar di kalangan pelajar dan mahasiswa di Kabupaten Kediri. Selama tiga tahun terakhir, sudah enam orang di kalangan tersebut yang terinfeksi.
Perinciannya, 2 orang pada 2011, 1 orang pada 2012, dan 3 orang pada 2013. “Pada 2014 belum terdeteksi. Belum terjangkau,” ujar Kepala Dinkes Kabupaten Kediri Adi Laksono yang diwakili Kasi Pemberantasan Penyakit Menular Langsung (P2ML) Nur Munawaroh seperti dilansir Jawa Pos Radar Kediri hari ini.
BACA JUGA: Dari Bali Penuh, dari Jawa Kosong
Menurut dia, penularan HIV/AIDS di kalangan mahasiwa dan pelajar itu terjadi melalui hubungan seks bebas. Terutama yang masuk dalam kelompok biseksual dan homoseksual. “Dua itulah yang mendominasi,” katanya.
Meski begitu, menurut dia, yang tergolong heterokseksual belum tentu terbebas. Terutama yang masuk dalam kelompok risiko tinggi (risti). Misalnya, pengguna jarum suntik, pekerja seks komersial (PSK) dan pelanggannya, serta pelaku hubungan seksual yang sering bergonta-ganti pasangan.
BACA JUGA: Papua Barat Diguncang Gempa 5,1 Skala Richter
Nur menyatakan, kelompok homoseksual mencapai 6 persen dari total 584 kasus yang terdeteksi selama ini. Kelompok biseksual mencapai 4 persen. Sisanya adalah heteroseksual yang masuk kelompok risti dengan 86 persen. “Lainnya bisa melalui perinatal atau transfusi darah,” ujarnya.
Untuk mendeteksi penyebaran virus mematikan tersebut, dinkes berharap masyarakat secara sukarela memeriksakan diri ke klinik voluntary counselling and testing (VCT) yang tersedia. Kerahasiaan identitas mereka pasti dijaga.
BACA JUGA: Polisi Dilibatkan Atasi Pengemis
Karena itu, dinkes bekerja sama dengan LSM untuk aktif melakukan sosialisasi. Terutama kepada kelompok-kelompok risti. Biasanya, dilakukan pengambilan sampel darah mereka di lokasi. “Kalau bisa dideteksi lebih awal, bisa segera dicarikan penanganannya,” ungkapnya.
Namun, pengambilan sampel darah itu belum bisa dilakukan di kampus atau sekolah. “Agak berat. Ada yang menolak untuk dites,” ujarnya. Yang bisa dilakukan adalah melakukan sosialisasi agar tidak berhubungan seks di luar nikah, apalagi bergonta-ganti pasangan. (baz/hid/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jumlah Honorer K2 Bodong Meningkat 2 Kali Lipat
Redaktur : Tim Redaksi