jpnn.com - Pingsan merupakan kondisi medis seseorang yang tiba-tiba “tumbang” kehilangan kesadaran. Mungkin Anda pernah mengalaminya saat sedang mengikuti upacara bendera waktu kecil, atau terjebak dalam situasi ramai dan berdesakan. Semua usia mulai dari anak-anak, dewasa, hingga lansia bisa mengalaminya.
Apa, sih, penyebab seseorang bisa pingsan mendadak?
BACA JUGA: 25 Siswa Pingsan di Upacara Hardiknas
Secara sederhana, pingsan adalah kondisi kehilangan kesadaran yang terjadi saat otak tidak mendapat cukup pasokan oksigen dan darah. Dalam beberapa kasus, pingsan bukan merupakan suatu kondisi yang serius dan tidak berdampak panjang terhadap kesehatan seseorang.
Meski begitu, tetap perlu diketahui penyebab mengapa seseorang bisa pingsan untuk menilai berbahaya atau tidaknya kondisi tersebut.
BACA JUGA: Kronologis Samsul Arifin Ditangkap Polisi, Pura-pura Pingsan
Penyebab pingsan mendadak
Penyebab pingsan tak bisa lepas dari jenis atau tipe pingsannya. Berikut di bawah ini adalah enam tipe pingsan berdasarkan penyebabnya.
1. Pingsan vasovagal
Tipe pingsan ini merupakan kondisi yang paling sering ditemukan. Pingsan vasovagal disebabkan oleh gangguan peredaran darah terkait fungsi saraf yang disebut nervus vagus.
Pada pingsan tipe ini, frekuensi denyut jantung tidak cukup cepat untuk bisa mempertahankan aliran darah ke otak. Ini terjadi akibat pembuluh darah yang melebar dan kekuatan pompa jantung yang lebih besar. Pingsan tipe vasovagal dapat terjadi pada kondisi seperti berada di bawah cuaca terik dan berdesakan, stres, dehidrasi, dan kelelahan.
2. Pingsan situasional
Pingsan tipe ini serupa dengan tipe vasovagal, tapi hanya terjadi saat kondisi spesifik, misalnya batuk atau bersin terlalu keras dan buang air baik besar maupun kecil.
3. Pingsan postural
Pingsan tipe ini berhubungan dengan postur tubuh seperti berbaring, duduk, dan berdiri. Serupa dengan tekanan darah rendah postural, pingsan tipe postural juga kerap terjadi saat seseorang mendadak berdiri dari posisi berbaring.
Kondisi ini diakibatkan oleh adanya perubahan drastis yang mendadak dari tekanan darah akibat gravitasi dan perubahan postur. Pingsan tipe ini terutama dialami oleh pasien penyakit jantung yang baru memulai atau memodifikasi obat-obatan yang dikonsumsinya.
4. Pingsan kardiak
Penyakit jantung dapat menyebabkan pingsan mendadak melalui berbagai mekanisme. Satu hal yang harus diperhatikan, jika seseorang dengan riwayat penyakit jantung mendadak tidak sadarkan diri, sering kali kondisi tersebut merupakan kondisi kegawatan dan butuh pertolongan tenaga medis sesegera mungkin.
Penyakit jantung seperti aritmia atau denyut jantung yang tidak teratur, sumbatan pembuluh darah jantung, atau gagal jantung merupakan beberapa kondisi yang dapat membuat seseorang pingsan mendadak.
5. Pingsan neurologis
Sesuai dengan namanya, penyebab pingsan tipe ini disebabkan oleh kondisi gangguan saraf seperti stroke atau transient ischaemic attack (ministroke). Selain itu, kondisi yang sepertinya sederhana seperti migrain dan vertigo juga dapat menyebabkan penderita pingsan mendadak. Namun, ini jarang terjadi.
6. Pingsan psikogenik
Pingsan tipe ini berhubungan dengan kondisi mental. Pernahkan Anda mengalami atau menemukan seseorang yang pingsan saat panik atau cemas? Kondisi ini termasuk ke dalam pingsan tipe psikogenik. Meski begitu, perlu dibedakan dengan pasien yang berpura-pura pingsan dalam kondisi tertentu, yang lebih terkait dengan kondisi kejiwaan.
Jika Anda menemukan ada orang yang kehilangan kesadaran atau pingsan mendadak, penting untuk menilai kondisi pasien tersebut. Lakukan pertolongan pertama seperti memastikan kelancaran jalan napas dan kondisi napas pasien, lalu setelahnya segera panggil bantuan.
Bila Anda memiliki riwayat penyakit yang mungkin menyebabkan Anda pingsan mendadak, selalu bawa obat-obatan pribadi dan perhatikan lingkungan tempat Anda beraktivitas.
Selalu jalani pola hidup sehat, termasuk pola makan dan olahraga untuk mencegah gangguan kesehatan seperti pingsan mendadak. Kalau nyatanya Anda termasuk orang yang sering mengalami pingsan mendadak tapi bingung akan penyebabnya, lebih baik berkonsultasi dengan dokter.(RN/RVS/klikdokter)
Redaktur & Reporter : Yessy