6 Risiko ini Mengintai Ibu Hamil Jika Nekat Pakai High Heels

Sabtu, 06 Juni 2020 – 04:41 WIB
High Heels. Foto: Pixabay

jpnn.com - Sepatu dengan hak tinggi alias high heels merupakan salah satu benda yang dapat menunjang penampilan wanita. Bahkan, ada beberapa yang sepertinya tak bisa lepas dari jenis sepatu ini untuk aktivitas sehari-hari, bahkan di saat hamil.

Apakah Anda salah satu wanita yang tetap pakai high heels saat hamil? Jika ya, sebaiknya waspada. Pasalnya, medis sangat tidak menyarankan wanita hamil pakai high heels.

BACA JUGA: 3 Kiat Meredakan Nyeri Akibat Gunakan High Heels

Bolehkah Wanita Hamil Pakai High Heels?

Sebenarnya, tidak ada aturan pasti yang melarang wanita hamil pakai high heels. Namun, untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, penggunaan high heels sebaiknya dihindari oleh ibu hamil.

BACA JUGA: Sepatu High Heels dan Kaitannya dengan Kanker

Perlu diingat bahwa semakin bertambahnya usia kehamilan, semakin berubah pula postur tubuh ibu hamil. Ketika perut ibu membesar, sumbu tubuh pun cenderung ke belakang sehingga keseimbangan bisa saja terganggu.

Ketika wanita hamil pakai high heels, maka saat berdiri postur tubuhnya cenderung lebih menekan ke punggung, lutut, dan pergelangan kaki. Akibatnya, risiko jatuh, muncul keluhan nyeri pinggang, kram kaki hingga bengkak tak lagi dapat dihindari.

BACA JUGA: Video Keke Bukan Boneka Lenyap dari YouTube, Kekeyi Minta Bantuan Anji

Selain itu, faktor kenyamanan juga menjadi pertimbangan bagi ibu hamil. Mengingat saat hamil tubuh mudah lelah, penggunaan alas kaki yang tak nyaman justru membuat tubuh semakin mudah lelah dan pegal-pegal.

Risiko Bahaya High Heels bagi Ibu Hamil

Lebih spesifik, berikut ini adalah beberapa bahaya memakai high heels pada ibu hamil.

1. Meningkatkan Risiko Jatuh

Seperti telah diungkit sebelumnya, bentuk tubuh seorang wanita yang sedang hamil pasti berbeda dengan tubuh wanita yang tak hamil.

Saat hamil, seorang wanita umumnya akan mengalami penambahan berat badan yang cukup signifikan. Penambahan berat badan ini bervariasi, sekitar 5-20 kilogram atau bahkan lebih.

Bertambahnya berat badan biasanya disertai dengan konsekuensi, seperti perubahan pusat gravitasi tubuh. Saat berjalan, wanita yang hamil tak lagi memiliki keseimbangan sempurna sehingga rentan terjatuh.

Risiko jatuh pada ibu hamil bahkan tetap ada sekali pun tidak mengenakan alas kaki saat berjalan. Jika ibu hamil masih memaksakan diri untuk menggunakan high heels, risiko jatuh akan meningkat berlipat ganda.

2. Nyeri Punggung yang Bisa Menyiksa

Selama hamil, perubahan postur tubuh selama hamil akan menyebabkan keluhan nyeri punggung. Ligamen di punggung bawah dan kaki juga akan meregang selama hamil.

Nah, memakai sepatu hak tinggi akan menambah tekanan pada persendian panggul dan punggung yang bekerja untuk menyokong tubuh.

Kondisi ini dapat menyebabkan nyeri sendi dan ligamen yang terdapat di area punggung ataupun panggul.

3. Otot Rentan Mengalami Cedera

Pelepasan hormon relaksin selama kehamilan menjadikan otot-otot pada tubuh ibu hamil relatif lebih longgar. Hal tersebut tidak hanya memengaruhi kondisi di sekitar rongga panggul tempat rahim berada, tetapi juga di area tubuh lain, termasuk kaki.

Oleh karena itu, keadaan yang juga bisa terjadi sebagai bahaya memakai high heels pada ibu hamil adalah cedera otot dan sendi.

4. Kaki bengkak umum terjadi

Selain penambahan berat badan secara signifikan dan gangguan otot, salah satu yang juga kerap dialami ibu hamil adalah kaki yang mudah bengkak dan terasa berat.

Sebenarnya, selama tekanan darah terjaga stabil dan tidak tinggi, bengkak pada kaki yang kerap terjadi pada ibu hamil merupakan suatu hal yang normal.

Kondisi ini terjadi akibat aliran pembuluh darah balik yang terhambat akibat tekanan dari perut yang kian membesar.

Meski demikian, kondisi kaki yang bengkak dapat membuat ibu hamil merasa tidak nyaman. Karenanya, berhati-hatilah akan kebiasaan tertentu yang dapat memperberat bengkak, salah satunya adalah penggunaan sepatu yang sempit dan memiliki hak tinggi.

Untuk menghindari memburuknya kondisi bengkak pada kaki, usahakan untuk selalu menggunakan sepatu tanpa hak dengan sol empuk. Hindari berdiri dalam durasi lama, serta memosisikan kaki lebih tinggi dari dada ketika berbaring.

5. Rentan Keguguran

Keguguran juga bisa terjadi sebagai akibat dari penggunaan high heels saat hamil. Hal ini karena wanita hamil pakai high heels memiliki risiko terjatuh yang sangat tinggi.

Saat terjatuh, ibu dan janin yang masih berkembang di dalam kandungan berisiko tinggi untuk cedera. Jika terjadi, perdarahan mungkin tak bisa dihindari lagi. Ujung dari perkara ini adalah keguguran.

6. Muncul Varises di Kaki

Bahaya memakai high heels pada ibu hamil yang lainnya adalah menyebabkan munculnya varises di kaki.

Perlu diketahui, ibu hamil yang tidak pakai alas kaki pun berisiko tinggi mengalami varises di kaki. Bayangkan, betapa besar peningkatan risiko tersebut apabila ibu hamil tetap memaksakan diri memakai high heels untuk aktivitas sehari-hari.

Pada umumnya, varises pada ibu hamil terjadi karena adanya peningkatan aliran darah dan penekanan pembuluh darah kaki akibat rahim yang membesar dan hormon kehamilan.

Nah, penggunaan high heels akan semakin menekan pembuluh darah kaki sehingga varises akan terjadi. Bahkan, bagi orang-orang yang sudah memiliki varises di kaki, penggunaan high heels dapat memperparah kondisi tersebut.(Klikdokter)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler