jpnn.com, MATARAM - Tim Gugus Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyebutkan enam sopir taksi dari perusahaan Blue Bird Mataram, terkonfirmasi reaktif setelah menjalani rapid test COVID-19, di RSUD Kota Mataram.
"Dari 34 sopir taksi yang sudah melakukan rapid test COVID-19, enam di antaranya dinyatakan reaktif. Sedangkan sisanya nonreaktif," kata Anggota Tim Gugus Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Mataram sekaligus Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Mataram I Nyoman Swandiasa di Mataram, Rabu (29/4).
BACA JUGA: Apresiasi untuk Korlantas Polri yang Membantu Sopir Taksi dan Angkutan Barang
Terkait dengan itu, sambung Swandiasa, sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) penanganan COVID-19, sopir taksi yang terkonfirmasi reaktif harus menjalani isolasi di Wisama Nusantara atau LPMP NTB.
Saat ini, satgas akan berkoordanasi dengan pimpinan Blue Bird agar mengistirahatkan sementara sopir yang terkonfirmasi reaktif dan segera proaktif untuk isolasi diri guna menghindari terjadinya penularan ke warga lain.
BACA JUGA: Sopir Taksi Online Meninggal di Mobil, Jasadnya Dievakuasi Petugas Lengkap dengan APD
"Setelah isolasi, ada dua cara apakah para sopir yang reaktif ini langsung diswab atau menunggu 7-10 hari untuk rapid test ulang. Itu tergantung dari kesiapan RSUD Kota Mataram," katanya.
Dikatakan, kegiatan rapid test COVID-19 bagi sopir taksi di Kota Mataram itu merupakan salah satu program jemput bola pemerintah kota dalam upaya memutus rantai penyebaran wabah COVID-19, terutama untuk klaster yang ada di Mataram.
BACA JUGA: Update Corona 29 April: Kondisi Pasien di RS Darurat Wisma Atlet
"Untuk sopir taksi, jumlah sasarannya ditargetkan sekitar 430 orang orang. Namun yang menjalani rapid tes sampai saat ini belum mencapai 50 orang, padahal kegiatan rapid test di RSUD Mataram sudah dimulai sejak kemarin (Rabu 28/4)," katanya.
Terkait dengan itu, pihaknya berharap agar para sopir taksi bisa kooperatif dan membantu pemerintah melakukan percepatan penanganan wabah COVID-19 ini, apalagi pelayanan rapid test tersebut diberikan secara gratis.
"Itu merupakan salah satu bentuk pelayanan optimal kita ke masyarakat di tengah pandemi COVID-19. Selain sopir taksi, sejumlah perusahaan ojek online (ojol) juga sudah kami surati untuk mengarahkan para pengendaranya melakukan rapid test COVID-19 di RSUD Mataram," katanya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha