6 Tips Manajemen Krisis dari Konsultan, Agar Bisnis Makin Lancar

Senin, 14 November 2022 – 10:32 WIB
Manajamen krisis merupakan proses mempersiapkan dan pengelolaan keadaan yang bisa datang tak terduga dan memengaruhi bisnis. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Tak dipungkiri manajemen krisis menjadi hal yang harus diperhatikan demi menjaga bisnis berjalan dengan baik.

Konsultan Komunikasi di @venuslive.id Muhamad Riki mengatakan manajamen krisis merupakan proses mempersiapkan dan pengelolaan keadaan yang bisa datang secara tidak terduga dan memengaruhi jalannya bisnis.

BACA JUGA: Cuan Makin Memelesat, Depo Bangunan Fokus Lanjutkan Strategi Bisnis

"Berbekal manajemen krisis perusahaan dapat mengurangi kerugian yang terjadi dalam bisnisnya dan memulihkannya dengan cepat," ungkapnya.

Riki pun membagi fase krisis dalam tiga fase, pertama prakrisis.

BACA JUGA: Cara Mudah Tingkatkan Omzet Bisnis Bersama OttoPoint

Menurut Riki, fase prakrisis berfokus pada pencegahan dan persiapan.

Dia menjelaskan pencegahan berfokus untuk mencari cara agar dapat mengurangi risiko yang dapat berujung krisis.

BACA JUGA: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap Baik, Bisnis Franchise Jadi Incaran

"Persiapan berfokus untuk membuat rencana manajemen krisis, memilih anggota tim krisis manajemen hingga pelatihan anggota tim," ungkap Riki.

Kemudian, kedua, krisis. Riki menyebutka fase ini menjelakan untuk seluruh manajemen terkait dapat bertindak secara langsung untuk merespons krisis.

"Peran seorang PR atau konsultan komunikasi menjadi sangat penting daam merespons krisis dengan membantu dan mendampingi proses penyampaian pesan yang akan disampaikan kepada khalayak luas," ujar Riki.

Ketiga, kata Riki, post krisis, di mana setelah masa tersebut perusahaan diharapkan dapat kembali menjalankan bisnisnya seperti semula.

Manajemen krisis harus diawali dari pencegahan, sebelum terjadi masalah panjang. Jika krisis sudah terjadi, peranan praktisi PR dapat membantu proses penyelesaian krisis menjadi cepat, akurat dan konsisten," katanya.

Direktur PT Sinergi Komunikasi Global Lisa Ramadhanty mengatakan untuk mengatasi krisis komunikasi, selain berpikir dengan tenang, ada enam langkah efektif dalam mengatasi krisis komunikasi.

Berikut 6 kiat manajemen krisis dari Lisa Ramadhanty:

1. Bentuk Tim Krisis

Menurutnya, perusahaan harus dilakukan adalah membentuk tim krisis yang berfokus untuk menangani keriwehan yang terjadi, menganalisa masalahnya, menentukan langkah yang perlu diambil hingga melakukan evaluasi.

2. Tunjuk Juru Bicara

Lisa menyebutkan komunikasi yang efektif menjadi hal yang krusial dalam mengatasi krisis komunikasi.

"Sebuah perusahaan perlu menyiapkan seseorang yang pandai berbicara di depan publik maupun media, memahami kondisi perusahaan serta masalah yang dihadapi," ujar Lisa.

3. Konferensi Pers

Lisa mengatakan konferensi pers dilakukan agar dapat mempercepat penyelesaian krisis komunikasi dengan melakukan klarifikasi dan penyampain informasi.

"Perlu diperhatikan, mengadakan konferensi pers memerlukan perencanaan dan pengetahuaan data secara menyeluruh," katanya.

4. Akui Kesalahan

Dibutuhkan permohonan maaf dari publik dan negosiasi yang baik untuk menarik kembali simpati dari publik. Oleh karena itu, mengakui kesalahan adalah salah satu hal yang dibutuhkan.

5. Aspek Positif

Lisa mengatakan track record positif yang dimiliki perusahaan menjadi peran penting dalam mengembalikan reputasi perusahaan untuk jangka panjang.

6. Ubah Krisis Jadi Kesempatan

"Apabila krisis ditangani secara tepat, maka bisa menjadi kesempatan baik bagi perusahaan. Sebagai contoh, kasus covid-19 yang terjadi hampir tiga tahun belakangan menjadi ladang ekonomi besar bagi penyedia jasa kesehatan untuk memberikan pelayanan antigen/pcr test," tegas Lisa.(mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler