60 Persen Angkutan Umum Sudah Tua

Kamis, 11 April 2013 – 08:56 WIB
SUBANG-Kendaraan angkutan umum di Kabupaten Subang  kebanyakan sudah tua dan tidak nyaman. Sudah saatnya dilakukan peremajaan akhirnya mengakibatkan menurunnya jumlah penumpang.

“60 persen kondisi  angkutan kota sudah tua. Hal tersebut membuat kami prihatin, Sebab akan berdampak mengganggu kenyamanan para penumpang,” ujar H Uteng Hermawan, Kabid Angkutan Dinas Perhubungan Kabupaten Subang kepada Pasundan Ekspres (Grup JPNN), Rabu (10/4).

Uteng menjelaskan, dari total jumlah angkutan umum sebanyak 661 unit, sekitar 60 persennya saat ini dalam kondisi uzur atau berusia di atas 10 tahun. Karena itu, perlu segera dilakukan upaya peremajaan angkutan untuk kendaraan yang berusia lanjut. Idealnya,dilakukan peremajaan sekurangnya 10 tahun sekali.

“Peremajaan penting untuk kenyamanan dan menjamin keselamatan penumpang. Karena itu saya mengimbau kepada para pengusaha untuk segera menjalankan kewajibannya meremajakan kendaraan miliknya dengan minimal keluaran tahun 2002,” tegasnya.

Diungkapkannya, upaya peremajaan ini akan dilakukannya secara bertahap di tahun 2013. Disesuaikan dengan kemampuan ekonomi para pengusaha angkutan namun tidak melupakan pembenahan transportasi agar sesuai standar operasional prosedur yang berlaku.

“Bisnis angkutan juga mulai kembali berkembang kembali walau ada beberapa yang berhenti beroperasi,” ucapnya.

Menanggapi permaslahan tersebut, Ketua DPC Organda Kabupaten Subang, Ade Koesnadi MX merespons positif rencana peremajaan kendaraan angkutan umum tersebut. Namun dia meminta agar hal itu dilakukan secara bertahap agar tidak memebebankan pengusaha angkutan umum yang mempunyai kemampuan ekonomi berbeda antara satu dengan yang lainya.

“Pemerintah harus mempertimbangkan tingkat kemampuan ekonomi setiap pengusahan angkutan. Jadi pelaksanaan peremajaan harus dilakukan secara bertahap,” pungkasnya.(ded/man)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sorong Butuh Pelabuhan Untuk Pangkas Harga

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler