600 CJH Terancam Batal Berangkat

Jumat, 21 September 2012 – 09:53 WIB
BENGKULU--Jika pembuatan dokumen paspor dan visa Calon Jemaah Haji (CJH) belum juga rampung dalam waktu dekat, maka dipastikan 600 CJH asal Provinsi Bengkulu batal berangkat ke tanah suci. Pasalnya jadwal keberangkatan CJH hanya tinggal sepekan lagi yakni 27-30 September dan 2 Oktober mendatang.

Kepala Bidang (Kabid) Haji, Zakat dan Wakaf Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Drs. H. Zahdi Taher mengatakan, paspor CJH memang ada yang belum selesai. Namun setidaknya H-3 sebelum keberangkatan, pembuatan paspor dan visa 600 CJH sudah teratasi. "Insya Allah sebelum keberangkatan tidak ada kendala," ungkap Zahdi pada koran ini, Kamis (20/9).

Disisi lain, Zahdi mengungkapkan, begitu tiba di Arab Saudi, CJH Bengkulu akan disambut dengan musim panas. Informasi yang dihimpun Kanwil Kemenag, di Makkah saja suhunya rata-rata 38-39 derajat selsius. CJH khususnya yang telah berusia lanjut, diminta untuk menyiapkan air putih yang cukup banyak serta buah-buahan.
Minum air putih dan makan buah dipercaya dapat mengantisipasi dehidrasi atau kekurangan cairan pada tubuh.

"Dari kabar yang baru kita dapatkan, kondisi cuaca cukup panas. CJH disarankan supaya tetap mengkonsumsi air putih yang banyak. Untuk CJH dengan Resiko Tingi (Risti) akan dibantu panitia haji, khususnya paramedis," pesan Zahdi.

Selain itu, persiapan selanjutnya CJH dengan Risti akan dipersiapan lebih awal pada pertolongan di lokasi manapun mereka berada. Seperti sebelum keberangkatan dari Embarkasi Padang Sumatera Barat (Sumbar) misalnya.

Panitia lebih awal melaporkan kepada pihak Makkah untuk menyediakan fasilitas seperti kursi roda, ambulans atau lainnya di Bandara King Abdul Azis (KAA) Jeddah. "Sebelum berangkat kita harus sudah laporan. Dengan harapan saat pesawat mendarat bagi yang sakit cepat ditangani. Beda dengan yang sakit di perjalanan atau pesawat. Itu ada tim penyelamat pertama di dalam pesawat," tegasnya.

Zahdi menambahkan, selain itu cukup banyak CJH yang membawa makanan khas dari daerah masing-masing. Seperti rendang serta makanan khas lainnya. Namun besar harapan Zahdi makanan tersebut diletakkan pada kooper yang besar. Bukan di dalam tas tentengan CJH, mengingat antisipasi guna menghindari beratnya beban CJH.

"Kalau ditenteng, akan mengganggu CJH bersangkutan. Selain berat, aromanya ditakutkan juga mengganggu yang lainnya," pungkas Zahdi. (ons)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rudy Calon Pengganti Jokowi di Solo

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler