BANDUNG- Sebanyak 600 ribu jiwa di Kota Bandung belum terekam dalam e-KTP karena berbagai alasan, pasalnya dari jumlah 1,9 juta jiwa baru 1,3 juta jiwa saja yang tercatat.
"Bagi yang belum didata e-KTP segera datang ke kantor ke kecamatan ditunggu sampai 31 oktober," ujar Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bandung Meivy Adha Krisnan, kepada wartawan, Senin (18/2).
Dijelaskannya untuk warga yang sudah terekam e-KTP maka untuk pengambilan e-KTP menunggu pemanggilan dari kelurahan. Warga harus datang sendiri, tidak bisa mewakilannya. "Warga yang sudah direkam datanya, tunggu saja sampai ada pemanggilan lagi dari kecamatan, untuk dibagikan e-KTPnya. Nantinya KTP baru ditukar dengan KTP lama. Namun, untuk sekarang,e-KTP Kota Bandung belum bisa dibagikan ke warga karena masih dalam penyeleksian kecamatan,” papanrnya.
Meivy mengakui, dalam pencetakan e-KTP banyak terjadi kesalahan terbanyak ada di Kecamatan Ujungberung dengan kesalahan tertukar nama kelurahan. Menurut Meivy tidak hanya salah nama kelurahan tapi ada salah golongan darah dan alamat .Bahkan ketua DPRD Kota Bandung pun Erwan Setiawan pun tertulis DPRD Kabupaten Bandung seharusnya Kota Bandung.
"Tapi KTP yang salah sudah dikembalikan sebanyak 17 ribu," ujar Meivy.
Di Kota Bandung yang terbagi 30 kecamatan terbanyak merekam e-KTP adalah Kecamatan Babakan Ciparay mencapai 70 persen. Camat Babakan Ciparay Dedy Setiadi mengatakan walau sudah terekam tapi belum seluruhnya tercetak dan belum bisa dibagikan masih mencari cara pembagiannya. "KTP harus sampai langsung ke tangan pemiliknya karena jika diberikan ke RW khawatir hilang," ujar Dedy .
Ada dua KTP yang salah kirim dari Kutuoarjo dan kini masih ada di kecamatan. "KTP dikirim dari Jakarta melalui Pos setiap harinya ada 1.000 KTP dikirim hingga hari ini baru 43.738 KTP" ujarnya.(mur)
"Bagi yang belum didata e-KTP segera datang ke kantor ke kecamatan ditunggu sampai 31 oktober," ujar Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bandung Meivy Adha Krisnan, kepada wartawan, Senin (18/2).
Dijelaskannya untuk warga yang sudah terekam e-KTP maka untuk pengambilan e-KTP menunggu pemanggilan dari kelurahan. Warga harus datang sendiri, tidak bisa mewakilannya. "Warga yang sudah direkam datanya, tunggu saja sampai ada pemanggilan lagi dari kecamatan, untuk dibagikan e-KTPnya. Nantinya KTP baru ditukar dengan KTP lama. Namun, untuk sekarang,e-KTP Kota Bandung belum bisa dibagikan ke warga karena masih dalam penyeleksian kecamatan,” papanrnya.
Meivy mengakui, dalam pencetakan e-KTP banyak terjadi kesalahan terbanyak ada di Kecamatan Ujungberung dengan kesalahan tertukar nama kelurahan. Menurut Meivy tidak hanya salah nama kelurahan tapi ada salah golongan darah dan alamat .Bahkan ketua DPRD Kota Bandung pun Erwan Setiawan pun tertulis DPRD Kabupaten Bandung seharusnya Kota Bandung.
"Tapi KTP yang salah sudah dikembalikan sebanyak 17 ribu," ujar Meivy.
Di Kota Bandung yang terbagi 30 kecamatan terbanyak merekam e-KTP adalah Kecamatan Babakan Ciparay mencapai 70 persen. Camat Babakan Ciparay Dedy Setiadi mengatakan walau sudah terekam tapi belum seluruhnya tercetak dan belum bisa dibagikan masih mencari cara pembagiannya. "KTP harus sampai langsung ke tangan pemiliknya karena jika diberikan ke RW khawatir hilang," ujar Dedy .
Ada dua KTP yang salah kirim dari Kutuoarjo dan kini masih ada di kecamatan. "KTP dikirim dari Jakarta melalui Pos setiap harinya ada 1.000 KTP dikirim hingga hari ini baru 43.738 KTP" ujarnya.(mur)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Enam WNA Ngadu ke Ombudsman
Redaktur : Tim Redaksi