610.632 Ton Beras Petani Siap Diserap Bulog

Kamis, 01 Desember 2022 – 10:04 WIB
Kementerian Pertanian menyampaikan 610.632 ton beras di penggilingan dari 24 provinsi Indonesia tersedia dan siap untuk diserap oleh Bulog. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) menyampaikan 610.632 ton beras di penggilingan dari 24 provinsi Indonesia tersedia dan siap untuk diserap oleh Badan Urusan Logistik (Bulog).

Koordinator Data Evaluasi dan Pelaporan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan (Ditjen TP) Batara Siagian menyatakan beras lokal siap memenuhi stok beras baik Cadangan Beras Pemerintah (CBP) maupun komersil.

BACA JUGA: Irma Chaniago Heran Mendag Ngebet Impor Beras, Bisa Berbahaya

Menurutnya, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan telah melayangkan surat resmi ke Direktur Utama Perum Bulog mengenai data beras berikut lokasinya secara terperinci.

Kementan menegaskan stok beras di beberapa wilayah masih sanggup memenuhi kebutuhan beras untuk gudang Bulog.

BACA JUGA: Pengamat Prediksi Harga Beras Terus Naik Hingga Akhir Tahun 2022

Penyampaian informasi mengenai stok beras ini merupakan hasil dari kesimpulan Rapat Dengar Pendapat antara Kementan, Badan Pangan Nasional, dan BUMN Pangan bersama Komisi IV DPR RI pada 23 November 2022.

“Hal ini tentu sebagai komitmen kami meyakinkan data BPS tidak ada keraguan sesungguhnya, karena faktanya di lapangan beras ada. Namun, tentu dengan variasi harga tergantung lokasi,” kata Batara.

BACA JUGA: Beras Haram dari Vietnam Makin Merajalela, Pengusaha Tuntut Ketegasan Aparat

Batara berharap Bulog segera menyerap beras tersebut, dan tidak perlu melakukan importasi beras karena petani lokal masih sangat mampu memenuhi kebutuhan gudang Bulog.

“Dibandingkan produksi secara nasional, sebenarnya kebutuhan gudang cadangan beras Bulog sangat kecil. Tidak mungkin tidak dapat terpenuhi. Saat ini pun petani sedang berproduksi, dan bulan Februari-Maret stok akan melimpah. Kami mohon masa panen raya bisa dimaksimalkan penyerapan,” kata dia.

Sesuai hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IV DPR RI beberapa waktu lalu Kementan diberikan waktu memvalidasi data lapangan, dan besaran stok beras petani yang ada di Indonesia.

Namun, pada RDP tersebut juga disampaikan oleh Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi bahwa data stok beras di penggilingan yang disampaikan oleh Kementan sebelumnya tidak valid setelah dilakukan pengecekan langsung oleh Bulog.

"Contoh laporan Pak Buwas, yang pertama PT Abadi Langgeng Gemilang Jember memiliki stok 7.000 ton dari informasi kesiapan stok atau target sesuai data Kementerian Pertanian sebesar 100 ribu ton. Dari stok tersebut dibuatkan kontrak pengadaan 7.000 ton untuk Bulog. Coba jelaskan sama saya, kalau masih ada stok 100 ribu ton pasti 100 ribu tonnya Pak Buwas ambil," kata Arief.

Selain itu PT Pilar Menara Mas Malang dilaporkan oleh Bulog hanya memiliki stok 260 ton dari informasi yang disampaikan Kementerian Pertanian terdapat stok beras 20 ribu ton. Bulog tidak mengadakan kontrak pembelian beras tersebut. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler