jpnn.com -
MANADO - Daging ayam tetap jadi primadona saat hari raya besar keagamaan. Lihat saja untuk natal tahun ini, Sulut butuh 6.200 ton daging ayam. Kebutuhan ini melonjak 3 kali lipat, di mana pada keadaan normal kebutuhan per bulan hanya sebesar 1.500 ton.
BACA JUGA: Sudah Ada 38 Wanita Diperkosa
Kepala Disperindag melalui Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Hanny Wajong mengungkap, tiap tahun kebutuhan daging ayam di Sulut saat natal memang melonjak. Bahkan, lebih besar dari permintaan saat Hari Raya Idul Fitri.
BACA JUGA: 63.141 Penerima PSKS Bakal Dicoret
Dikatakannya, untuk memenuhi kebutuhan tersebut, tersedia stok sebanyak 7.280 ton. "Jadi memang kelihatan bahwa saat ini persediaan dalam keadaan surplus," kata Wajong.
Pun bila nantinya terjadi kondisi di luar dugaan seperti kekurangan stok, pihaknya akan mengatur strategi dengan menyuplai stok dari luar daerah. "Biasanya dari Jawa dan Sulteng," ucap Wajong.
BACA JUGA: Dewan Pertanyakan Pembelian Kapal Ikan
Untuk menjamin kesehatan ayam pihaknya terus berupaya memantau ke pasar-pasar tradisional yang ada di kota Manado.
"Dengan distributor juga telah diadakan pertemuan. Karena stok aman jadi kami telah menegaskan untuk jangan lagi menaikkan harga sepihak," cetusnya.
Wajong sendiri berharap agar konsumen tetap cerdas memilih produk-produk yang layak konsumsi.
Sementara berdasarkan pantauan di beberapa pasar tradisional harga daging ayam masih terbilang normal yakni Rp26.000 perkilo."Stok masih dalam keadaan aman. Permintaan juga belum melonjak," ujar beberapa pedagang saat ditemui kemarin pagi.(MP)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ortu Pakai Helm Anaknya Tidak, Tetap Ditilang
Redaktur : Tim Redaksi