65 Kantor Polisi Dibakar Massa Selama 2011

Selasa, 03 Januari 2012 – 13:10 WIB

JAKARTA--Indonesia Police Watch (IPW) mencatat sepanjang 2011 ada 65 kantor polisi yang dibakar masyarakat. IPW melansir pembakaran itu merupakan reaksi sakit hati atau kekesalan sikap refreshif polisi dalam menghadapi rakyat.

IPW melansir pada (28/12), sebuah pos polisi di depan kampus UMS di Sukoharjo, Jateng dirusak mahasiswa dalam aksi demo memprotes penembakan di Bima, NTB.

Pada (26/12) sekitar 300 massa merusak Polsek Lembor, Manggarai NTT gara-gara tahanan polsek tersebut Arnaldus Hapong (40) tewas disiksa polisi. "Aksi ini reda setelah aparat Kodim setempat turun tangan," kata Ketua Presidium IPW Neta Saputra Pane, Selasa (3/1).

Pada (26/12) pos polantas Jalan Urip Sumarjo Makassar dirusak massa dalam aksi demo Aksi Front Rakyat Menggugat (Forgat) dilakukan untuk memerotes penembakan aparat di Bima. Dalam aksinya, massa Forgat menyerang berbagai sisi pos polantas yang ditinggal penghuninya, dengan menggunakan batu dan balok kayu.

Pada (25/12) tiga pos polisi dirusak ratusan mahasiswa asal Bima di Makassar, Sulsel. Massa turun ke jalan memerotes aksi penembakan warga di Pelabuhan Sape, Bima, NTB. Dalam aksinya, mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Anti Tambang (Granat) menyerang pos polisi. Yakni pos polisi di depan rumah jabatan Gubernur Sulsel, pos polisi di depan kantor konsulat Jepang, dan pos polisi Operasi Lilin Lipu di depan Mall Ratu Indah di Jalan Ratulangi.

Pada (24/12), lima kantor polisi di Bima, NTB dirusak dan dibakar warga. Yakni kantor polres dan empat polsek. Ratusan warga yang  sedang demo semakin marah setelah mendapat perlakuan refreshif dari polisi. Massa juga membakar rumah dinas Kapolsek, empat unit asrama polisi, dan gedung BTN. "Kantor unit pelaksana teknis daerah kehutanan, kantor dinas pemuda dan olahraga, tiga bangunan BTN, gedung kantor urusan agama, dan 25 rumah warga dirusak," kata Neta.

Kemudian (28/11), ratusan warga di Desa Gunung Endut, Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi, merusak tiga pos polisi, Yakni, pospol Simpang Tiga Cibadak, pospol Pasar Cibadak, dan poslantas  Lintas Pamuruyunan. Sikap anarkis ini dilakukan massa, pasca mengikuti sidang penganiayaan yang menewaskan Genta (20) di PN Cibadak.

Pada (24/11), Delapan belas pos polisi dan 11 mobil polisi di Batam dibakar ribuan massa buruh yg demo. Pos polisi yang dibakar itu antara lain Pos Lubuk Baja, Simpang Kabil, Pinguin, Simpang Jam, Pelita, Jodoh, Muka Kuning, Batam Center, Nagoya Hills, Nagoya Niaga, Simpang Panbil, Perumahan Aviari, dan Simpang Harmoni.

Pada (20/11), tujuh pos polisi  dirusak massa di Ambon, Maluku pasca pemakaman Dany Polanunu (17) yang tewas diduga akibat dipukul polisi lalulintas. ketujuhnya adalah kantor Dirlantas Polda Maluku, Pospol Tugu Trikora, Pospol Jl Babullah, Jl Samratulangi, Ambon Plaza, Mardika, dan Batu Merah.

IPW juga mencatat pada (28/8), satu mobil patroli Polsek Cireunghas, Kota Sukabumi jadi korban amukan warga Kampung Cikaso, Desa Cibencoy. Aksi ini dipicu tindakan polisi yang melarang warga bermain bedil lodong (meriam tradisional terbuat dari bambu). Mobil patroli itu nyaris dibakar warga.

Pada (21/8), pos polantas di Jl Iskandar Muda, Medan, dirusak gerombolan genk motor. Kaca pos polisi pecah terkena lemparan batu. Beberapa rumah makan yang tutup, juga menjadi korban kebrutalan massa. Pada (2/6), Polsek Uluere, Bantaeng, Sulawesi Selatan, porak poranda setelah ribuan warga dari tiga desa melakukan penyerangan. Polsek itu rata dengan tanah setelah dibakar massa. Aksi ini merupakan buntut penembakan yang dilakukan polisi kepada tiga warga yang diduga sebagai pelaku pencurian. Akibat penembakan itu satu tewas dan dua lainnya luka-luka. "Ketiganya ditembak saat sedang menghadiri resepsi pernikahan," katanya.

Pada (17/5), Polsek Kampar, Riau dirusak belasan orang. Massa menghancurkan kursi dan meja. Massa berambut cepak itu datang untuk membebaskan seorang sopir truk pengangkut kayu tanpa dokumen. "Selain mencari Kapolsek, massa juga sempat membakar kursi plastik yang ada di ruang piket," ungkap Neta.
Pada (9/5), pos polmas di Palu, Sulteng dirusak massa yang kecewa karena teman mereka tertembak aparat Polres Donggala saat membubarkan bentrokan antar dua kelompok massa di daerah tsb.

15 April, Masjid Ad Zikra di Polresta Cirebon dibom, 1 tewas (pelaku bom bunuh diri) dan 30 luka, termasuk Kapolresta. Sebelumnya (13/4), Polsek Kamu, Dogiyai, Papua dirusak massa dan anggotanya Mardi Marpaung dikeroyok dan senjata apinya dirampas. Perusakan ini bermula dari penangkapan terhadap sejumlah orang yang bermain togel. Lalu muncul aksi demo yg menuntut pembebasan dan berlanjut pada kerusuhan, empat truk, 27 motor, 48 kios dirusak massa.

Pada (6/4), pos polisi Parkir Timur Jakarta dirusak massa dalam keributan usai pertandingan antara Persija vs Persiwa. Dalam peristiwa itu Kapolsek Cempaka Putih Kompol Djoko Dwi luka-luka.
Pada (17/4), sebanyak 40 anggota Marinir Lantamal XI Merauke, Papua, menyerang bangunan Satuan Lalu Lintas di jalan raya Mandala, Kota Merauke. "Tak ada korban jiwa dalam insiden ini. Letusan senjata api sempat terdengar dari kedua kelompok yang bertikai," ujarnya.

Pada (23/2), ratusan warga mengepung dan melempari Polsek Kampar, Riau dengan batu. Akibatnya polsek rusak parah. "Warga menyerbu untuk menuntut pembebasan seorang  warga yang diduga salah tangkap oleh polisi," tuntasnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cegah Korupsi, Pemda Wajib Laksanakan e-Procurement


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler