Yang lebih memprihatinkan lagi, ada tujuh kasus HIV/AIDS yang menimpa bayi akibat tertular dari ibu yang mengidap penyakit tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalsel, Rosihan Adhani mengungkapkan, dari 440 kasus penyakit ini, kebanyakan diderita pria dan wanita di usia produktif. Tercatat ada 194 masih hidup, 85 meninggal, dan 161 tidak diketahui bagaimana nasibnya.
“Memang untuk kasus HIV/AIDS ini di Kalsel mengalami peningkatan,” ujar Rosihan seperti yang dilansir Radar Banjarmasin (JPNN Group), Minggu (18/11).
Rosihan menambahkan, kebanyakan kasus penyakit adalah dari pergaulan bebas yang semakin hari semakin merajalela, terutama di kalangan generasi muda. Sangat disayangkan, ujarnya, kalau masa muda rawan dengan penyakit berbahaya ini.
Karena itu, ia mengimbau untuk bahu-membahu dalam mensosialisasikan bahaya penyakit ini. Karena selain menular, penyakit ini juga sampai sekarang belum ada obatnya. Pemerintah, melalui instansi terkait akan meningkatkan pemahaman tentang bahaya dan cara menanggulangi, atau lebih tepatnya mencegah penyakit ini berkembang di masyarakat
Menurut data Dinas Kesehatan Kalsel, hingga 2012 jumlah penderita HIV/AIDS di wilayah ini mencapai 440 kasus. Angka ini lebih rendah dari estimasi WHO yang memperkirakan jumlah penderita HIV/AIDS sebanyak 960 orang. Karena itu, pihaknya terus mengkampanyekan tentang bahayanya perilaku seks bebas dan konsumsi narkoba.
Sebanyak 55 persen penularan HIV/AIDS akibat hubungan seks, 35 persen melalui alat suntik dan 11 persen menular kepada balita dari pemberian air susu ibu. Serta sisanya menular melalui transfusi darah. Selain Kota Banjarmasin, jumlah kasus HIV/AIDS terbanyak terjadi di wilayah kabupaten kaya tambang yaitu Tanah Bumbu dan Kotabaru. Dari 440 kasus HIV/AIDS, tujuh diantaranya terjadi pada bayi. (mrn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hypnobirthing Atasi Sakit saat Melahirkan
Redaktur : Tim Redaksi