jpnn.com - SERANG – SERANG - Kepala Desa (Kades) Curug Goong, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, bernama Salamunasir (40), menjadi korban pembunuhan.
Salamunasir tewas setelah dibunuh menggunakan jarum suntik oleh seorang mantri berinisial SU pada Minggu (12/3) siang.
BACA JUGA: Main Perempuan Pakai Duit Dana Desa, Pj Kades Ngestikarya Mendekam di Penjara
Berikut sejumlah fakta kasus Kades di Serang disuntik mati oleh Pak Mantri:
1. Detik-detik Pembunuhan Diawali Cekcok
Sebelum peristiwa pembunuhan, Salamunasir sempat terlibat cekcok dengan SU.
BACA JUGA: Kepala Desa Dibunuh dengan Jarum Suntik, Dokter Temukan Sesuatu pada Jasad Korban, Ngeri
Tak lama cekcok mulut, SU langsung menikam bagian punggung korban menggunakan jarum suntik yang terdapat cairan.
Korban seketika kejang-kejang hingga tidak sadarkan diri. Korban langsung dibawa ke Puskesmas Padarincang yang kemudian langsung dirujuk ke RSUD Banten.
BACA JUGA: Mantri Bunuh Kepala Desa Pakai Jarum Suntik
Insiden tersebut terjadi pada Minggu (12/3) sekitar pukul 12.00 WIB.
2. Pelaku Pembunuhan Pegawai RSUD
Camat Padarincang Agus Saepudin mengatakan pelaku inisial SU berprofesi sebagai mantri yang bekerja di salah satu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD).
"Dia (SU, red) mantri di RSUD Banten," kata Pak Camat.
Dia menjelaskan ketika ada beberapa warga yang melihat peristiwa pembunuhan itu.
3. Jenis Cairan yang Disuntikkan ke Kades
Wakapolresta Serang Kota AKBP Hujra Somena mengatakan pelaku menusukkan jarum suntik ke bagian punggung korban.
Hujra menyebut jenis cairan yang disuntikkan SU ke tubuh korban Salamunasir.
"Jarum suntik yang ditusukkan kepada korban di dalamnya sudah diisi dengan obat cairan berjenis Sidiadryl diphenhydramine," ucap AKBP Hujra kepada JPNN Banten, Senin (13/3).
Hujra menjelaskan korban mengalami kejang-kejang, sesak napas, dan hingga tidak sadarkan diri setelah ditikam dengan jarum suntik.
"Pertolongan pertama korban sempat dibawa ke puskesmas, kemudian pada jam yang sama dilarikan ke rumah sakit," tuturnya.
Salamunasir dinyatakan tewas setelah dilarikan ke RSUD Provinsi Banten.
4. Barang Bukti Pembunuhan
Wakapolresta Serang Kota AKBP Hujra Somena membeberkan barang bukti yang diamankan, di antaranya satu botol obat merek diphenhydramine, jarum suntik, tas warna hitam, telepon seluler, dan motor Yamaha Mio.
"Untuk jenis obat, kami masih mengirim surat kepada ahli. Nanti, mereka yang menjelaskan," tuturnya.
5. Kades Salamunasir di Mata Warganya
Warga menilai Kades Curug Goong Salamunasir sebagai sosok pemimpin yang baik dan ramah.
Ketua RT 13 Desa Curug Goong Bahrain (60) menilai korban merupakan sosok pemimpin yang baik terhadap perangkat desa dan warganya.
"Bapak (Salamunasir) baru satu tahun menjabat sebagai kades Curug Goong," ucap Bahrain kepada JPNN Banten, Senin (13/3).
Bahrain mengungkapkan sempat tidak percaya pemimpinnya meninggal dunia secara tragis.
"Saya kaget ketika menerima informasi Pak Kades (Salamunasir) meninggal dunia. Padahal, kemarin baru bertemu saat panen kacang kedelai," kata dia.
Suherman, warga Desa Curog Goong, menilai korban ramah dengan masyarakat.
"Pak Lurah (Kades, red) kalau ada pengajian sering keliling, suka membantu warga juga," ujarnya.
6. Motif Pembunuhan Berbau Asmara
Lantas, apa yang menyebabkan SU tega menyuntikkan cairan mematikan ke tubuh Salamunasir?
Kuasa hukum SU, Raden Elang Mulyana mengungkapkan penusukan yang dilakukan kliennya dipicu dari permasalahan asmara.
Raden mengatakan, SU merasa cemburu dengan aktivitas istrinya dengan korban.
Istri SU diketahui berprofesi sebagai bidan desa.
"Pengakuan dari tersangka dia emosi, kecewa terkait masalah adanya bukti foto (antara istrinya dan korban, red) sehingga dia melakukan kekerasan yang mengakibatkan kematian," ucap Raden kepada JPNN Banten, Selasa (14/3).
7. SU Sudah Sering Mengingatkan Pak Kades
Raden menjelaskan SU berkunjung ke kediaman korban untuk meminta klarifikasi soal kedekatan istrinya dengan Pak Kades.
"Saat dimintai klarifikasi, korban mengelak tidak mengakui, sehingga terjadilah cekcok yang berujung penusukan dengan jarum suntik di bagian punggung sebelah kiri," ujarnya.
Raden menegaskan SU udah sering mengingatkan korban agar jangan berhubungan lagi dengan istrinya.
"Sebelumnya sudah pernah diingatkan beberapa kali, ada temuan sampai ketahuan langsung diklarifikasi, spontan," tutur Raden Elang. (sam/mcr34/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu