7 Khasiat Rutin Minum Air Kunyit Campur Temulawak yang Mencegah Timbulnya Penyakit Mematikan Ini

Selasa, 03 Agustus 2021 – 07:13 WIB
Kunyit. Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - KUNYIT dan temulawak merupakan herbal yang sering digunakan sebagai pengobatan untuk mengatasi berbagai penyakit.

Air kunyit diketahui mengandung beberapa nutrisi yang bagus untuk tubuh.

BACA JUGA: 8 Manfaat Air Kunyit yang Tidak Perlu Diragukan Lagi

Rimpang temulawak mengandung kurkuminoid, minyak atsiri, pati, protein, lemak, selulosa, dan mineral.

Berikut ini penjelasannya, seperti dilansir laman Genpi.co.

BACA JUGA: 5 Manfaat Ajaib Temulawak, Nomor 4 Bisa Cegah Kanker

1. Mengatasi masalah sistem pencernaan

Manfaat temulawak yang pertama adalah merangsang produksi cairan empedu di kantong empedu.

BACA JUGA: Benarkah Daging yang Dibakar Bisa Memicu Kanker?

Tentu saja hal ini membantu pencernaan serta metabolisme makanan dalam tubuh.

Tidak hanya itu, menurut para ahli, temulawak juga bermanfaat untuk mengatasi perut kembung, membantu pencernaan yang tidak lancar, dan meningkatkan nafsu makan.

2. Bersifat antioksidan

Antioksidan berperan untuk melindungi tubuh dari paparan radikal bebas yang dipercaya sebagai sumber dari berbagai penyakit.

Kunyit dan temulawak dipercaya sebagai agen antioksidan yang bisa menetralkan radikal bebas karena struktur kimia yang ada di dalamnya.

Selain itu, kunyit dan temulawak juga bisa meningkatkan aktivitas enzim antioksidan yang ada di dalam tubuh.

3. Bersifat anti-inflamasi

Peradangan bisa merusak tubuh. Para ilmuwan percaya peradangan merupakan akar dari sejumlah penyakit kronis seperti jantung, kanker, dan masih banyak lainnya.

Temulawak dan kunyit diketahui bisa melawan peradangan dengan sifat anti-inflamasi yang dimiliki.

Senyawa dalam keduanya disebut mampu memblokir pergerakan molekul tubuh yang diyakini memainkan peran utama dalam banyak penyakit kronis.

4. Mengatasi depresi

Tak hanya pada kesehatan fisik, kunyit dan temulawak juga berperan dalam menjaga kesehatan mental.

Keduanya dipercaya bisa mengobati depresi. Sebuah studi terkontrol dilakukan terhadap 60 orang dengan depresi.

Partisipan dibagi ke dalam tiga kelompok. Kelompok pertama mengonsumsi Prozac (obat antidepresan), kelompok kedua mengonsumsi kunyit dan temulawak.

Sementara kelompok ketiga mengonsumsi Prozac yang dikombinasikan dengan asupan kunyit dan temulawak.

Setelah enam pekan, kelompok yang mencampur Prozac dengan kunyit dan temulawak mengalami perbaikan mental yang signifikan.

Penelitian ini berpendapat kunyit dan temulawak sama efektifnya dengan antidepresan.

5. Menyehatkan otak

Banyak gangguan pada otak yang disebabkan oleh penurunan kadar hormon neurotropik (BDNF) seperti Alzheimer.

Kunyit dan temulawak dipercaya bisa meningkatkan kadar hormon BDNF pada otak.

Kendati demikian, dibutuhkan penelitian lebih lanjut dan terkontrol untuk mengkonfirmasi hal tersebut.

6. Kunyit mencegah kanker

Ada banyak jenis penyakit kanker. Beberapa di antaranya tampaknya dipengaruhi oleh suplemen kunyit.

Kunyit telah dipelajari sebagai ramuan bermanfaat dalam pengobatan kanker.

Kunyit juga ditemukan memengaruhi pertumbuhan dan penyebaran sel kanker pada tingkat molekuler.

Studi menunjukkan kunyit bisa menon-aktifkan sel kanker dan mengurangi pertumbuhan pembuluh darah baru pada tumor serta metastasis.

Kunyit dipercaya bisa mencegah kanker, terutama yang terjadi pada sistem pencernaan.

Namun, dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efektivitas kunyit dalam pengobatan kanker pada manusia.

7. Menurunkan risiko jantung

Penyakit jantung menjadi salah satu penyebab kematian terbesar di dunia.

Kunyit dan temulawak bisa membantu meningkatkan kesehatan jantung.

Beberapa penelitian bahkan menemukan, kunyit dan temulawak diketahui bisa meningkatkan fungsi endotel atau lapisan pembuluh darah.

Disfungsi endotel menjadi salah satu penyebab utama penyakit jantung.

Salah satu studi bahkan menemukan fungsi kunyit dan temulawak sama efektifnya dengan olahraga.

Selain itu, keduanya juga berperan dalam mengurangi peradangan yang juga berperan dalam penyakit jantung.(genpi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler