Atraksi yang telah diskenariokan itu cukup menegangkan, terutama saat dua personel Polisi Wanita (Polwan) memperlihatkan kemampuan beladirinya menghadapi tujuh penjahat yang sedang mabuk.
Dalam skenario itu, dua anggota Brimob cantik tiba-tiba dihadang sekelompok penjahat. Tanpa basa-basi, salah satu pria bertubuh kekar langsung menghampiri keduanya. Penjahat yang di bawah pengaruh alkohol itu hendak berbuat jahat pada polwan tersebut. Tetapi, polwan tadi langsung menendang dada sang penjahat.
Penjahat pun memberikan perlawanan dengan melemparkan sebuah benda tumpul ke arah keduanya. Namun, dengan kemampuan bela dirinya, dua polwan itu mampu menghindarinya dengan tendangan.
Nah, melihat temannya dihajar dan dilumpuhkan polwan, penjahat lain langsung menyerbu. Berbekal senjata tajam dan batu, mereka ingin menghabisi polwan itu. Namun, berkat kelihaiannya, polwan mampu mematahkan serangan bertubi-tubi dari pejahatan. Tujuh penjahat itu pun berhasil dilumpuhkan.
Aksi yang tak kalah menegangkan dipertontonkan Brimob. Tim dari Brimob turun dari gedung berlantai empat. Dengan seutas tali, mereka yang dilengkapi senjata turun merayap, layaknya sedang berjalan di atas aspal. Mereka hendak menangkap dua orang teroris di sebuah rumah.
Pasukan tersebut dengan penuh hati-hari merayap di atas rumput hijau. Senjata laras panjang sudah disiapkan, suara tembakan menghiasi penggerebekan dua terduga teroris.
Pasukan itu cukup kewalahan. Pasalnya di dalam rumah, terduga teroris memberikan perlawanan dengan menembak ke arah pasukan. Sekitar satu jam penggerebekan berlangsung, akhirnya personel Brimob berhasil menangkap dua teroris hidup-hidup.
Tidak sampai di situ, mereka masih disibukkan dengan sebuah benda mencurigkan di dalam rumah. Ternyata, benda yang tersimpan dalam kardus itu adalah bom.
Tim penjinak bom pun turun tangan. Segala perlengkapan disediakan untuk mengevakuasi barang berdaya ledak tinggi itu. Setelah berhasil dikeluarkan dari rumah, benda itu diledakkan. Saat diledakkan, tanah pun bergetar layaknya sedang diguncang gempa yang cukup besar.
‘’Atraksi tersebut bagian dari kemampuan Brimob. Karena rangkaian pertunjukan itu bagian dari tugas yang diemban Brimob,’’ kata Kapolda NTB Brigjen Pol M Iriawan, usai acara HUT Brimob seperti yang dilansir Lombok Pos (JPNN Group), Kamis (15/11).
Ia mengatakan, peran Brimob ini besar. Namun, persoalannya, personel yang dimiliki masih kurang. Untuk itu, pihaknya sudah mengajukan penambahan personel ke Mabes Polri. ‘’Sudah direspons. Karena, jumlahnya di NTB belum ideal,’’ ujarnya.
Penambahan personel ini, jelasnya, karena situasi keamanan di NTB memerlukan pengamanan. Khusus di Bima, pihaknya sudah mengajukan penambahan satu detasemen lagi. Pihak Pemda Bima juga sudah merespons dengan menyediakan lahan. ‘’Situasi keamanan di NTB mengharuskan ada penambahan,’’ pungkas Iriawan. (mis)
BACA ARTIKEL LAINNYA... IRT Tewas Disambar Petir
Redaktur : Tim Redaksi