7 Poin Deklarasi Bandung, Terbentuknya Forum MPR Dunia

Rabu, 26 Oktober 2022 – 13:22 WIB
Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo membacakan teks Deklarasi Bandung yang melahirkan Forum MPR Dunia di konferensi internasional MPR di Bandung, Jawa Barat, Rabu (26/10). Foto: tangkapan layar kanal MPR RI di YouTube

jpnn.com, BANDUNG - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Bambang Soesatyo menyatakan Konferensi Internasional Majelis Permusyawaratan Rakyat, Majelis Syura, atau Nama Sejenis Lainnya menyepakati terbentuknya Forum MPR Dunia di Bandung, Jawa Barat. 

Terbentuknya forum itu melalui Deklarasi Bandung yang dibacakan oleh Bambang Soesatyo saat penutupan konferensi internasional itu.

BACA JUGA: Bamsoet: Konferensi Internasional Sepakat Bentuk Forum MPR Dunia yang Digagas Indonesia

Berikut teks lengkap Deklarasi Bandung:

Kami pimpinan dan anggota majelis Permusyawaratan Rakyat, Majelis Syura, Majelis Syuyukh, atau Lembaga Parlemen Sejenis Lainnya dari Negara-negara (Republik Indonesia, Republik Demokratik Rakyat Aljazair, Republik Arab Mesir, Kerajaan Arab Saudi, Kerajaan Bahrain, Republik Irak, Republik Islam Iran, Malaysia, Kerajaan Maroko, Republik Mozambik, Republik Islam Pakistan, Palestina, Republik Turkiye, Kerajaan Yordania Hasyimiyah, Republik Yaman), dan Perhimpunan Parlemen Negara-Negara Anggota Organisasi Kerja sama Islam, Liga Muslim Dunia sebagai peserta dalam Konferensi Internasional Majelis Permusyawaratan Rakyat, Majelis Syura, atau Nama Sejenis Lainnya dari Negara-negara Anggota Organisasi Kerjasama Islam, yang hadir di Bandung-Indonesia, pada tanggal 24 sampai dengan 26 Oktober 2022, dengan ini menyampaikan “Deklarasi Bandung”, sebagai berikut:

BACA JUGA: Bamsoet: Forum MPR Dunia Hadir jadi Alternatif Atasai Persoalan Bersama

1. Menyepakati usulan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia untuk dibentuknya Forum Majelis Permusyawaratan Rakyat, Majelis Syura, Majelis Syuyukh, atau Lembaga Parlemen Sejenis Lainnya sebagai bagian dari PUIC, untuk ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial;

2. Masalah Palestina tetap menjadi isu sentral Forum dan Umat Islam hingga tercapainya kemerdekaan dan hak penentuan nasib sendiri untuk rakyat Palestina serta berdirinya Negara Palestina merdeka dengan Yerusalem sebagai ibukotanya sesuai kerangka hukum internasional;

BACA JUGA: Jelang Forum MPR Sedunia di Bandung, Gelar Rapat dengan Dubes dan Perwakilan Negara OKI

3. Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalam poin satu dan poin dua mewujudkan tujuan mulia tersebut, dibentuklah Forum Majelis Permusyawaratan Rakyat, Majelis Syura, Majelis Syuyukh, atau Lembaga Parlemen Sejenis Lainnya di dalam PUIC, sesuai kewenangan masing-masing lembaga, terutama konsultasi dan kerja sama untuk mengatasi tantangan dunia yang menjadi kepentingan bersama, seperti masalah kemanusiaan, sumber daya alam, lingkungan hidup, keadilan, peran perempuan, dan generasi muda;

4. Mencermati dinamika perkembangan global yang bisa menimbulkan kompleksitas permasalahan yang bersifat multidimensional di setiap Negara, yang berdampak pada tingkat regional maupun internasional, diperlukan adanya partisipasi aktif dan dukungan dari semua pihak, termasuk dari Lembaga Majelis Permusyawaratan Rakyat, Majelis Syuro, Majelis Syuyukh, atau Lembaga Parlemen Sejenis Lainnya, sesuai dengan komitmen terhadap Dasasila Bandung serta Piagam PBB;

5. Membentuk Komite Kerja yang terdiri dari para Pendiri Forum dengan berkoordinasi bersama Pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia dan Sekretariat Jenderal PUIC, untuk merumuskan visi, misi, tata tertib, program kerja, syarat-syarat keanggotaan Forum, selanjutnya Komite Kerja akan menyampaikan laporan pekerjaannya pada pertemuan Forum berikutnya;

6. Menyampaikan apresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia, atas inisiatif prakarsa penyelenggaraan Konferensi dalam rangka pembentukan Forum Majelis Permusyawaratan Rakyat, Majelis Syuro, Majelis Syuyukh, atau Lembaga Parlemen Sejenis Lainnya sebagai Forum di antara forum-forum PUIC lainnya. Pertemuan selanjutnya dari Forum ini disepakati dapat diselenggarakan bersama dengan kegiatan lainnya dari PUIC;

7. Para Delegasi Konferensi ini menyampaikan ucapan selamat kepada Republik Indonesia atas penyelenggaraan dan Presidensi G-20 pada tahun 2022, serta mengharapkan keberhasilan Indonesia dalam menjalankan tugas tersebut.

Seusai membacakan deklarasi, pria yang akrab disapa Bamsoet itu bahkan mengutip pidato Presiden Soekarno saat pembukaan Konferensi Asia Afrika 67 tahun silam.

"Bahwa 'tak ada tugas yang lebih mendesak daripada memelihara perdamaian'. Pesan ini akan selalu relevan dan kontekstual untuk dijadikan rujukan dalam tatanan kehidupan global," kata Bamsoet.

Pasalnya, jelas Wakil Ketua Umum Golkar itu, karena ke depan laju peradaban akan menghadirkan tantangan zaman yang semakin kompleks dan dinamis.

"Tidak hanya mewujud pada potensi konflik, namun juga berdampak pada berbagai dimensi lainnya, seperti krisis pangan, krisis energi, krisis keuangan, dan berbagai krisis lainnya," pungkas Bamsoet.(mcr8/jpnn)


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler