jpnn.com, YOGYAKARTA - Sebanyak tujuh siswa SMA Kesatuan Bangsa berhasil menjadi awardee Beasiswa Indonesia Maju (BIM) yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendibudristek).
Beasiswa ini diberikan kepada peserta didik kelas XII SMA/SMK/MA sederajat yang berhasil meraih prestasi pada bidang sains, riset, teknologi dan inovasi yang diselenggarakan Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kemendibudristek.
BACA JUGA: Pejabat Kemendikbudristek: Guru Bisa jadi Kepala Sekolah Harus Lewat Jalur Ini
Kepala SMA Kesatuan Bangsa Nur Wijayanto menyebutkan, tujuh siswa berprestasi peraih BIM ialah Nagata Parama Aptana, Althaaf Syaikha Nuhaad, Ayesha Rida Izzati, Nara Tazkia Larasati, Durotul Salma, M. Hazel Variansyah, dan Charisma Pramudya Rusdiyanto.
"Alhamdulillah, tujuh siswa kami berhasil menjadi awardee Beasiswa Indonesia Maju Kemendikbudristek," kata Nur Wijayanto kepada media, Kamis (19/5).
BACA JUGA: Tahun Lalu Bermasalah, PPDB DKI 2022 Diklaim Sudah Disempurnakan
Lebih lanjut dikatakan, saat seleksi administrasi BIM, sebanyak 1.076 peserta didik berprestasi se-Indonesia bersaing ketat. Dari jumlah tersebut, sebanyak 481 peserta didik terpilih mendapatkan Beasiswa Indonesia Maju angkatan 1.
Mereka ini akan melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi luar negeri. Nah, delapan peserta didik SMA Kesatuan Bangsa mendapat kesempatan untuk meraih beasiswa tersebut.
BACA JUGA: Kemendikbudristek Siapkan Rencana Besar untuk Para Guru Penggerak
Peserta didik ini kemudian berjuang mendapatkan Letter of Acceptance (LoA) dari universitas luar negeri yang diinginkan.
"Perjuangan peserta didik yang mempunyai motto inspire-explore-achieve ini pun membuahkan hasil," ucapnya.
Tujuh dari peserta didik tersebut, kata Nur Wijayanto, saat ini telah menjadi awardee BIM dengan diterimanya mereka di perguruan tinggi di Kanada dan Amerika.
Menurut Nur Wijayanto, perguruan tinggi yang berhasil diraih peserta didik menempati peringkat top 100 dunia versi QS World University Rankings (WUR). Nagata Parama Aptana meraih beasiswa di University of Toronto pada program Computer Science (Ilmu Komputer).
Lima peserta didik meraih beasiswa di University of British Columbia. Peserta didik tersebut, yaitu Althaaf Syaikha Nuhaad pada program Electrical Engineering (Teknik Elektro), Ayesha Rida Izzati pada program Bachelor of Applied Science (Sarjana Sains Terapan).
Selanjutnya, Nara Tazkia Larasati pada program Bachelor of Applied Science (Sarjana Sains Terapan), Durotul Salma pada program Vantage One Bachelor of Applied Science (Sarjana Sains Terapan), dan Charisma Pramudya Rusdiyanto pada program Vantage One Bachelor of Applied Science (Sarjana Sains Terapan).
"M. Hazel Variansyah meraih beasiswa di University of Illinois Chicago pada program Computer Engineering (Teknik Komputer)," ungkap Nur Wijayanto.
Dia memaparkan,.keberhasilan ini merupakan bentuk sinergi yang baik antara peserta didik, sekolah, dan orang tua.
Pencapaian ini juga tidak lepas dari perjuangan peserta didik dalam berprestasi, doa, dan motivasi dari orang tua/wali serta dukungan sekolah dalam proses pendaftaran universitas.
Ulfiana Prisdiansari, selaku Career Planning menyampaikan pendampingan yang dilakukan oleh Divisi Career Planning dan guru, terutama saat wawancara dan penulisan penulisan esai sangat membantu mengantarkan siswa-siswi berprestasi KSN ini melanjutkan ke universitas berkelas dunia.
Capaian ini menambah sederetan prestasi Sekolah Kesatuan Bangsa pada Kompetisi Sains Nasional, yang juga diselenggarakan Puspresnas dengan memboyong 11 medali, dan menjadi salah satu sekolah terbaik di ajang bergengsi tersebut.
Sekolah yang berdiri tahun 2011 di wilayah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta ini meskipun tergolong muda, tetapi sudah mempersembahkan 391 prestasi lokal, 252 prestasi nasional, dan 165 prestasi internasional.
Pada ajang internasional sebelumnya 1 medali perak di ajang Earth Science Olympiad (IESO) ke-15 tahun 2021 juga di raih Glady Sajidah Zahra bersama 8 perwakilan Indonesia dari sekolah lainnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Peserta UTBK SBMPTN Wajib Lepas Giwang, Cincin, Ikat Pinggang, Ternyata Ini Alasannya
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad