7 Tahun Selingkuhi Mertua, Kini Berbagi Suami dengan Ibu Sendiri

Minggu, 24 April 2016 – 09:52 WIB
Ilustrasi. FAJAR/RADAR SURABAYA

jpnn.com - DONWORI, 45, masih sakit hati benar. Gara-garanya, almarhun sang ayah, Dojuan, 64, pernah berselingkuh dengan Karin, 40 yang merupakan istri Donwori. Nah, Donwori pun membalas dendam dengan menyelingkuhi ibunda Karin alias mertuanya sendiri, Sephia, 62.   

Bukannya menolak, Sephia malah menikmati perbuatan bejat menantunya. Bahkan, dia justru ngaku pada anaknya, Karin, kalau dia ingin menikah dengan Donwori, karena mereka sudah sering berhubungan badan. 

BACA JUGA: Ini Cara Bedakan Gorengan Campuran Plastik

Tentu saja mendengar pengakuan ibundanya, Karin kaget. Dia marah besar. 

Ujung-ujungnya mengajukan gugatan cerai di Pengadilan Agama (PA) Klas 1A Surabaya, Maret lalu.

BACA JUGA: Aww...! Sehari, Empat Wanita jadi Janda

Namun, seiring berjalannya waktu, Karin menarik gugatannya usai melakukan sidang mediasi kedua, Kamis (21/4). Karin menarik gugatan karena usai mediasi dirinya sadar bila dialah yang membuat Donwori marah dan akhirnya menggauli sang ibu.

“Suami bilang kalau kesal dengan perselingkuhan saya dengan mertua tujuh tahun lalu. Tapi, apakah harus membalas seperti itu. Saya sekarang jadi serba repot,” kata Karin dengan wajah kumal seperti dilansir Radar Surabaya (JPNN Group). Sekumal tisu putih yang sejak tadi ia remas­remas.

BACA JUGA: Abah Bunuh Diri, Lapas Banceuy Memanas

Cerita percintaan sekaligus perselingkuhan dua keluarga ini memang ruwet.

Seakan belum bisa menerima kenyataan, di sela sidang mediasi itu, Karin berkali­kali melihat handphonenya. Ia ingin membaca balasan WA (WhatsApp) dari Donwori.

Lalu, sambil menunggu dia pun mulai berpikir dan menempatkan diri sebagai Donwori. Kenekatan Karin menjadi simpanan mertuanya waktu itu, memang membuat keluarga Donwori marah besar. Seminggu pascameninggalnya Donjuan yang sudah mengaku kalau selingkuh dengan Karin, ibunda Donwori langsung stroke. Sampai sekarang, Karinlah yang menjaga ibunda Donwori di rumahnya.

Di sisi lain, seluruh keluarga Donwori sudah tidak mau mengakui Donwori dan Karin sebagai keluarga­ nya. Mereka tak pernah mau mene­ngok atau main ke rumah Donwori lagi. 

Padahal, rumah itu dulu adalah rumah satu­satunya keluarga besar. “Ruwet pokoknya,” tandas ibu dua anak itu.

Namun, kini hidup Karin lebih ruwet lagi. Pascamediasi dan penarikan gugatan cerai itu, Donwori meminta adanya surat perjanjian balas dendam. Namun, isinya sangat nyeleneh.

Donwori meminta Karin menandatangi persetujuan perselingkuhannya dengan Sephia yang tak lain adalah mertua alias ibu Karin. Tak hanya itu, waktu perselingkuhan di surat perjanjian pun ditentukan Donwori. 

Yaitu sama lamanya dengan saat Karin menjadi selingkuhan Donjuan yang tak lain adalah ayah Donwori. “Dulu saya selingkuh sama ayah mertua sekitar tujuh tahunan, sekarang dia minta waktu yang sama. Berarti yang minta tujuh tahun. Kalau waktunya selesai, ya sudah,” kata Karin.

Awalnya, Karin menolak. Akan tetapi, semakin ke belakang Karin tak berdaya. Karena ternyata ibunya, Sephia, di luar dugaan juga senang dan setuju dengan permintaan Donwori.

Kemauan Sephia dijadikan selingkuhan itu, karena dia tak mau lepas dari kenyamanan materi yang sudah diberikan Donwori. Saking kayanya, Donwori bisa memberikan apapun pada Sephia.

Pun dengan Karin, selama ini dia juga sangat dimanja oleh Donwori.

Karin hidup tenang dan foya­foya dari hasil kerja keras Donwori sebagai pengusaha properti. Tugas Karin di rumah hanya menjaga mertua dan anaknya. 

Itupun dibantu oleh suster dan juga dua pembantu. 

“Mama saya juga kadung cinta sama suami. Ya saya biarkan lah. Mama kan juga sudah tua,” pungkas dia dengan wajah masih merana. Kini, Karin harus lebih banyak bersabar. Karena ia harus bisa berbagi suami dengan ibunya sendiri. (umi hany/opi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kronologis Tewasnya Undang, Berawal dari Kantong Plastik Hitam


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler