Tujuh venue yang pengerjaannya di bawah 60 persen itu enam diantaranya berada di Kota Pekanbaru, seperti boling, biliar dan sepaktakraw di Purna MTQ, softball di Unilak dan baseball di depan Stadion Utama Riau, Gedung Wushu di Sport Center Rumbai, Gedung Gulat di PKM UIR (renovasi).
Satu lagi venue futsal di depan Stadion Beringin, Tembilahan, Indragiri Hilir yang menurut Proyek Manajer PT Wika, Ikhsan Sabri, progresnya barus sekitar 35-40 persen dan pekerjaan venue senilai Rp79 miliar itu terus digesa semaksimal mungkin.
Rendahnya progres di lapangan, terkendala akibat kucuran dana yang tidak balance (seimbang) dari Pemprov Riau kepada pihak kontraktor. Alhasil, beberapa venues yang seharusnya sudah bisa dimanfaatkan untuk menggelar tes iven oleh masing-masing Cabor jadi tertunda.
Plt Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Riau, Emrizal Pakis saat dikonfirmasi JPNN menyebutkan progres 7 venue yang masih di bawah 60 persen ini merupakan hasil evaluasi KONI Pusat ke Menpora pekan lalu. Meski begitu pihaknya optimis venue-venue itu bisa siapkan tepat waktu.
"Menurut para pekerjanya, gedung tersebut bisa selesai tepat waktu, sekitar Juli mendatang," kata Emrizal, Jumat (8/6). Kalaupun tidak selesai sampai batas waktu awal Agustus, Dispora Riau selaku bidang sarana dan prasarana PON sudah menyiapkan venue alternatif.
Untuk boling akan dimaksimalkan venues di Boling 88, Jalan Riau. Karena menurut tim Technikal Delegate (TD) PON dari KONI Pusat, sudah sesuai standar meskipun ada beberapa yang dibenahi.
Sedangkan untuk biliar, kalau venuenya memang tidak terkejar, Cabor tersebut sudah diantisipasi untuk digelar di sebuah hotel berbintang lima di Pekanbaru dengan memanfaatkan ballroom. "Sehingga tinggal memasukkan meja biliarnya saja, tapi kita masih terus berharap venues tersebut selesai," harapnya lagi.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pesta Gol
Redaktur : Tim Redaksi