7 Warga Positif HIV AIDS

Jumat, 23 November 2012 – 12:10 WIB
KAYUAGUNG – Warung esek-esek di sepanjang jalan Lintas timur (Jalintim) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) kian menjamur. Tujuh Pekerja Seks Komersial (PSK) yang bekerja di beberapa warung esek-esek tersebut positif mengidap HIV/AIDS.

Kepala Dinas Kesehatan OKI, dr Mgs HM Hakim Mkes mengatakan, berdasarkan data yang ada, tiga tahun terakhir  jumlah penderita HIV/AIDS cukup banyak. ”Tahun 2012 ini saja hingga saat ini ada tujuh penderita, hingga akhir tahun nanti dipastikan jumlahnya terus bertambah,” ujar dr Hakim, Kamis (22/11).

Keberadaan warung esek-esek di beberapa titik sepanjang jalan lintas timur (Jalintim) Kabupaten OKI semakin menjamur. Pekerja seks komersial (PSK) yang bekerja di beberapa warung esek-esek tersebut makin lama makin  bertambah. Kondisi ini sangat mengkhawatirkan, terutama untuk penularan penyakit HIV/AIDS. 

Pantauan koran ini,  tempat esek-esek tersebut berupa kafe dari papan, tersebar di Desa Sukapulih dan Desa Bunut Kecamatan teluk Gelam kemudian Kawasan Hutan tutupan, Kecamatan Lempuing Jaya, Kabupaten OKI. kafe-kafe pinggiran itu bukan hanya melayani tamu malam hari saja, tetapi jika siang hari ada yang datang mereka tetap melayani.

 Para PSK memasang tarif Rp150-200 ribu/short time dan Rp500 ribu/long time.  Dari keterangan beberapa pemilik kafe dan PSK, setiap bulan ada oknum polisi yang minta setoran yang mengatasnamankan institusi kepolisian. ” Tapi kami tidak tahu setoran itu untuk kapolsek atau kapolres. Setiap PSK Rp150 ribu. Setoran itu diambil setiap awal bulan,” kata salah satu PSK berinisial Pr (19) yang bekerja di salah satu kafe di wilayah teluk Gelam.

Salah satu pemilik kafe berinisial MD mengaku, setoran yang mereka berikan kepada oknum aparat totalnya Rp750 ribu/kafe diluar PSK. “Itulah sebabnya mengapa kami jarang sekali dirazia, kalaupun akan ada razia, kami diberi tahu terlebih dahulu. Kami bisa tutup duluan,” ujarnya kemarin malam (20/11). 

Ketua Forum Pondok Pesantren (Forpess) OKI, Yuris Palimbani AHM yang juga Pimpinan Pondok Pesantren Tauhidil Muchlisin mengaku  prihatin dengan masih marak beroperasinya warung remang-remang di wilayah Kabupaten OKI. Ke depan, pihaknya bakal melakukan penyuluhan kepada setiap pimpinan ponpes untuk bersama-sama mensosialisasikan bahaya HIV/AIDS dan narkoba. 

“Kami juga mengharapkan pihak terkait seperti Polres OKI, Polsek dan Satpol PP untuk cepat bertindak. Dengan demikian, permasalahan ini tidak semakin rumit. Apalagi diketahui akibat dari berkembangnya tempat hiburan itu bisa menyebabkan banyaknya penderita HIV/AIDS,” tegasnya.(hak/lia/ce3)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ratusan Jemaat Gereja Geruduk Kantor HKBP

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler