Ratusan Jemaat Gereja Geruduk Kantor HKBP

Jumat, 23 November 2012 – 08:22 WIB
MEDAN- Ratusan orang yang menamakan dirinya sebagai Jemaat Pro Aturan Peraturan HKBP, berunjuk rasa ke Kantor HKBP Distrik X Medan-Aceh di Jalan Uskup Agung Sugiopranoto, Medan, Kamis (22/11).

Mereka menuntut Distrik X untuk segera melaksanakan SK Ephorus Nomor:  209/Pdt/SK/VII/2012 dan Nomor : 169/Pdt/SK/10/2012 yang isinya mengatakan kalau Pendeta Petrus Simangungsong tidak lagi menjabat sebagai Pendeta di Gereja HKBP Nomensen, Resort Pulo Brayan. Begitu juga dengan segala kebijakan yang dibuat Pendeta Petrus Simangungsong untuk segera dibatalkan.

Menurut para pendemo, kebijakan yang diantaranya adalah penskorsingan terhadap 24 Sintua dan calon Sintua, perubahan sektor HKBP Resort Pulo Brayan serta penabalan 11 orang Sintua, tidak sesuai dengan peraturan HKBP.

Oleh karena itu, pendemo berharap agar Distrik X Medan-Aceh, segera bersikap tegas untuk segera melantik Pendeta serta memperbaiki kembali semua kebijakan gereja.

"Kalau kalian tidak tegas, kami yang jadi korbannya. Sudah hampir 4 bulan kami tidak beribadah di gereja. Jangan gara-gara masalah ini terjadi nantinya pertumpahan darah antar kami sesama jemaat gereja," kata para pendemo dalam orasinya.

Di tengah orasi massa itu, Preses Distrik X Medan-Aceh, Julasber Silaban datang menemui pendemo. Dalam keterangannya, Julasber menyebutkan, kalau pihaknya sudah melakukan upaya untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di Gereja HKBP Resort Pulo Brayan.

Julasber mengaku, sudah menemui dan meminta kepada Pendeta Petrus Simangungsong untuk angkat kaki dari gereja HKBP Resort Pulu Brayan.

"Saya tidak mau ada korban dalam penyelesaian masalah ini. Ketika saya meminta Pendeta Petrus untuk segera pindah, dia malah mengatakan tidak akan menghargai saya, sembari dia menunjukkan senjata tajam pada saya. Begitu juga dengan Tim yang kemarin dikirim untuk melaksanakan SK itu, juga diancam pakai senjata tajam oleh mereka, " ujar Jalusber.

Karena belum juga ada keputusan yang jelas terhadap masalah itu, para pendemo mempersilahkan Jalusber untuk berdiskusi dengan pihaknya. Sementara itu, para pendemo kembali menggelar aksi mereka dengan terus berorasi dan membentangkan poster dan spanduk bertuliskan tuntutan mereka. Bahkan, pendemo juga sempat membentangkan tikar serta perlengkapan memasak serta menu untuk di masak. Bahkan, perlahan mereka mulai merembet ke halaman kantor tersebut.

"Bila hari ini tidak ada juga keputusan yang jelas untuk penyelesaian masalah ini, kami akan menginap di kantor ini. Kalau mereka berfikir kami akan lelah, kami sudah terlalu lelah dengan masalah yang terus berlarut ini hingga kami tidak lagi kenal lelah. Mereka harus tegas dan untuk pengancaman itu, dapat diatasi secara hukum karena Negeri ini Negeri hukum," tegas R Sinaga selaku kordinator aksi.

Tidak lama, pihak Distrik X meminta kepada pihak pendemo untuk mengirim perwakilannya untuk melakukan dialog di Aula Kantor Distrik X Medan-Aceh. Sekitar 3 jam berdialog dengan tetap dikawal petugas kepolisian, keputusan pun didapat.

Disepakati kalau pelantikan Pendeta baru akan dilaksanakan pada tanggal 16 Desember 2012 mendatang. Begitu juga untuk kegiatan peribadahan di gereja setiap minggunya sebelum pelantikan, akan dipimpin pelayan dari pihak Distrik X serta dikawal petugas Kepolisian.

Selain menuntut penegakkan peraturan HKBP, para pendemo juga menuntut agar pihak Kepolisian dan Kejaksan segera mengusut kasus dugaan korupsi yang terjadi pada Yayasan Perguruan HKBP Pulo Brayan serta mengembalikan pengelolaan Yayasan tersebut kepada pihak gereja. Menurut pendemo, sejak Yayasan itu tidak dikelola gereja, banyak terjadi penyimpangan dan kemunduran.

Salah satunya adalah aliran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) senilai Rp350 juta yang diterima Yayasan setiap tahunnya. Padahal, kata pendemo kalau Yayasan tersebut sudah tidak layak menerima dana BOS karena jumlah murid yang tidak memadai. "Kami meminta agar semua kasus ini diselesaikan," tegasnya.(jon)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tunjangan Perangkat Desa Naik

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler