jpnn.com, JAKARTA - Lebih dari 70.000 foto pengguna Tinder perempuan dilaporkan disebar tanpa izin ke forum yang mempromosikan kejahatan di dunia maya.
Peneliti Cybersecuroty White Ops, Aaron DeVera mengatakan selain foto perempuan di Tinder, terdapat hampir 16.000 akun pengguna Tinder yang dijual di situs dikenal sebagai malware perdagangan.
BACA JUGA: Tinder Kini Terintergrasi Spotify
"Data seperti ini biasanya menarik penipu yang menggunakannya sebagai koleksi akun palsu untuk meyakinkan korban di platform lain," ungkap DeVera seperti dilansir Fox Business, Selasa (21/1).
DeVera menilai, foto yang tersebar bisa digunakan untuk melakukan penipuan yang lebih banyak. Ia khawatir jangka panjangnya adalah foto-foto ini dapat digunakan untuk penipuan.
BACA JUGA: Yang Gemar Cari Jodoh dengan Tinder Hati-hati!
"Penguntit mungkin menggunakan ini dengan cara yang lebih bertarget, dalam upaya untuk menambah koleksi data digunakan terhadap individu. Kekhawatiran jangka panjang adalah bahwa foto-foto ini dapat digunakan untuk penipuan dan pelanggaran privasi," katanya.
DeVera pun berharap kepada pihak berwajin di New York dapat mengambil tindakan atas kasus tersebut. Sebab, foto yang tersebar merupakan foto wanita yang dapat disalah gunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
BACA JUGA: Mahfud MD: Coba di Bagian Mana yang Dirugikan? Sampaikan ke Saya
“Mengingat konteks ini menjadi aplikasi kencan, ada foto-foto yang seseorang mungkin tidak ingin disajikan kepada publik,” kata DeVera.
Mengomentari temuan DeVera, seorang juru bicara Tinder mengatakan bahwa penggunaan foto atau informasi apa pun dari aplikasi Tinder adalah tindakan yang dilarang. (mg9/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian