70 Tahun Perang Dingin, Tiongkok dan Vatikan Mulai Jalin Kemesraan

Sabtu, 15 Februari 2020 – 15:52 WIB
Uskup Agung Paul Gallagher dan Menlu Tiongkok Wang Yi bertemu di Munich. Foto: AFP

jpnn.com, MUNICH - Untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade terakhir, pejabat tinggi dari Vatikan dan Tiongkok menggelar pertemuan di Munich pada Jumat (14/2).

Pertemuan tak terduga antara Uskup Agung Paul Gallagher dan Menlu Wang Yi itu berlangsung di sela-sela sebuah konferensi keamanan.

BACA JUGA: Ribuan WNA Bekerja di Bekasi, Didominasi Pekerja Asal Jepang, Korea dan Tiongkok

Kedua pejabat itu membahas kesepakatan bersejarah 2018 antara Roma dan Beijing yang memberi Vatikan wewenang untuk menetapkan para uskup.

Pernyataan itu menyebutkan bahwa kedua belah pihak sepakat melanjutkan pembicaraan institusional, bilateral yang bertujuan memberi manfaat bagi Gereja Katolik maupun masyarakat Tiongkok.

BACA JUGA: Vietnam Awasi Ketat 5 Ribu Lebih Pekerja Asal Tiongkok

Hubungan antara Vatikan dan Beijing telah meningkat sejak kesepakatan 2018. Umat Katolik konservatif keberatan dengan kesepakatan itu dan menuduh Vatikan berkhianat demi pemerintah komunis tersebut.

Umat Katolik di Tiongkok telah keluar dari setengah abad lebih perpecahan. Sebelumnya mereka terpecah antara gereja resmi yang didukung negara, dan gereja bawah tanah yang tetap loyal kepada Roma. Kedua pihak sekarang mengakui Paus sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik.

BACA JUGA: Perusahaan Asing Ramai-Ramai Bantu Tiongkok Memerangi Virus Corona

Pertemuan pada Jumat itu merupakan perkembangan terbaru dalam serangkaian tanda peningkatan hubungan kedua negara dalam beberapa pekan terakhir.

Bulan lalu, Paus memuji apa yang ia sebut sebagai komitmen hebat Tiongkok untuk mengatasi wabah virus corona. Badan amal Vatikan kemudian mengirim ratusan ribu masker medis ke Tiongkok sebagai tanda iktikad baik.

Banyak pihak melihat kesepakatan 2018 tentang penetapan para uskup itu sebagai pendahuluan untuk membangun kembali hubungan diplomatik antara Vatikan dan Beijing yang telah memburuk selama lebih dari 70 tahun.

Jika mereka melanjutkan hubungan secara penuh, Vatikan harus memutuskan hubungan penuh dengan Taiwan, yang dianggap Beijing sebagai provinsinya yang membangkang. Vatikan adalah satu-satunya negara di Eropa yang masih mengakui Taipei. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Tiongkok   Vatikan   Katolik  

Terpopuler