Kepala Desa Karang Mulya, Rachmat menuturkan, bahwa kondisi demikian sebenarnya sudah berlangsung lama. Yakni sekitar satu tahun silam. Bahkan pihak pemerintah desa juga sudah melaporkan sekaligus meminta bantuan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tegal. Namun demikian, bantuan tak kunjung direalisasi meski sudah pernah ditinjau langsung oleh instansi tersebut. "Gerusannya semakin parah, apalagi saat ini musim penghujan. Tanah yang sudah tergerus mencapai sekitar 1,5 meter sepanjang 12 meter," tuturnya, Kamis (27/12).
Kasi Pemerintah Desa Karang Mulya, Fahruroji menambahkan, jumlah warga di Pedukuhan Semendot, sebanyak 1600 jiwa dari 700 KK. Mereka bertempat tinggal di wilayah RW 07 dan RW 08. Menurutnya, akses jalan yang tergerus air sungai tersebut, saat ini sudah semakin parah. Penduduk tidak bisa leluasa melewati jalan tersebut karena dikwatirkan sewaktu-waktu dapat longsor. "Meski jalan itu masih bisa dilewati kendaraan roda empat, tapi kondisinya sangat memprihatinkan dan mengkwatirkan," ujarnya.
Jalan yang tergerus itu, menurut Fahroji, merupakan akses satu-satunya bagi warga Pedukuhan Semendot. Kendati ada jalan lain, namun hanya berupa jalan setapak atau jalan irigasi. Jalan tidak bisa dilewati kendaraan bermotor. "Jalan setapaknya sangat kecil dan berlumpur ketika hujan turun," ucapnya.
Dia berharap, Pemkab segera memberikan bantuan berupa perbaikan jalan atau brojongisasi. Menurutnya, apabila tidak segera diperbaiki, warga Pedukuhan Semendot terancam terisolir. "Sudah satu tahun kami menunggu bantuan dari Pemkab, tapi sampai sekarang belum direalisasi," keluhnya. (yer)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dalam Setahun, Ratusan Polisi Bermasalah
Redaktur : Tim Redaksi