jpnn.com - BERAWAL hanya ingin coba-coba menaman buah naga untuk dikonsumsi sendiri dan keluarga, dan tertarik dari kabupaten lain yang sudah berhasil menanam buah naga ini, Mbah Isno (60) mulai melirik dan menaman di kebunnya di daerah Kalampangan, Kota Palangka Raya, Kalteng.
SRI MARIATI, Palangka Raya
BACA JUGA: Duh, Setahun 94,44 Ribu Ton Apel Impor
Awalnya menanam bibit buah naga sebanyak 100 pohon saja, dia mampu mengembangkan buah tersebut hampir 700 pohon sampai saat ini. Mbah Isno hampir dua tahun menggeluti budidaya buah naga ini.
Mbak Isno mengatakan, dari modal awal hanya beberapa juta untuk membeli kayu ulin sebagai tuas atau penyangga tanaman ini, kini dirinya bisa meraup keuntungan rata-rata Rp 20 juta per bulan.
BACA JUGA: Si Melon Langka, Harga Melonjak
Di mana rata-rata memproduksi sekitar 200 sampai 400 kilogram per minggunya. Harga per kilogramnya Rp 20 ribu sampai Rp 25 ribu.
“Dulu modal awanya itu tidak banyak, yang banyak modalnya untuk membeli kayu ulinnya saja, dan sekarang penghasilan saja bisa sampai Rp20 juta untuk panen buah naga ini, dengan produksi paling banyak hampir 400 kilogram per minggunya,” jelasnya kepada Kalteng Pos (Jawa Pos Group), belum lama ini.
Dikatakan, bertanam buah naga merah ini tidaklah susah. Buahnya pun cenderung lebih unggul jika ditanam di daerah yang bergambut daripada di tanah liat dan teksturnya keras.
Buah naga ini tidak mengenal musim berbuah. Karena akan selalu mengasilkan buah sepanjang harinya.
“Sifatnya buah naga ini tidak mengenal musim, karena selalu berbuah dan akan panen dari setiap bibit-bibitnya. Sepertinya sangat cocok di daerah kita seperti di gambut, sebab rasanya sangat manis dibanding dari daerah luar Kota Palangka Raya,” tukas kakek berkulit hitam ini.
Kakek yang kental logat jawanya ini menjelaskan, dia telah mempunyai pasaran tersendiri di Kota Palangka Raya. Ada beberapa pemilik usaha minuman ataupun pengepul yang membeli hasil panennya.
“Saya sudah punya langganan sendiri karena setiap minggunya, dan mereka selalu datang kemari apabila buah naga saya sudah panen, dan saya jual dengan harga Rp 20 ribu sampai Rp 25 ribu per kilonya,” pungkasnya. (*/ala)
Redaktur & Reporter : Soetomo