7.000 Perusahaan Siap Terima Magang 400 Ribu Pencari Kerja & Siswa Vokasi

Sabtu, 26 November 2022 – 20:59 WIB
Menurut Ketua Steering Committee Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK) Yunus Triyonggo (kanan). Foto Mesya/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Sekitar 7.000 perusahaan di Indonesia siap menerima magang dari para siswa dan mahasiswa vokasi serta pencari kerja.

Menurut Ketua Steering Committee Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK) Yunus Triyonggo, kesediaan 7.000 perusahaan itu terungkap dalam kegiatan bertajuk Kolaborasi Menuju Indonesia Kompeten 2030 di Kota Bogor, Sabtu (26/11).

BACA JUGA: Menko Muhadjir Minta Perusahaan Jangan Main PHK, Itu Jalan Terakhir

Kegiatan ini dihadiri oleh lebih dari 300 pimpinan tertinggi (direktur) bidang nanajemen sumber daya manusia perusahaan terkemuka di Indonesia. 

Kegiatan dibuka Direktur Umum & SDM BP Jamsostek Abdur Rahman Irsyadi.

BACA JUGA: ISDA 2022 Dorong Perusahaan Wujudkan Kepemimpinan yang Berkontribusi pada SDGs

"Dalam pertemuan kolaborasi ini, sekitar 7.000 perusahaan berkomitmen memberikan peluang untuk para pencari kerja, siswa dan mahasiswa vokasi magang di industri," kata Yunus.

Dia menyebutkan kesempatan magang ini diberikan untuk 400 ribu pencari kerja, siswa dan mahasiswa vokasi. Target itu diselesaikan sampai 2024.

BACA JUGA: Potensi Laut Sangat Besar, Bea Cukai Beri Asistensi Ekspor ke Perusahaan di Wilayah Ini

Mengenai betapa persentasenya Yunus mengungkapkan Diminati pencari kerja.

"Jumlah pencari kerja sekitar 60 persen dari 400 ribu, sisanya siswa dan mahasiswa vokasi," ucapnya.

Magang di industri, lanjutnya sejalan dengan Kurikulum Merdeka. Itu sebabnya GNIK terus melebarkan sayapnya dengan menggandeng Politeknik, SMK, dan pihak terkait lainnya.

Yunus menegaskan kembali peran unik GNIK dalam membangun kolaborasi menuju Indonesia Kompeten 2030.

Caranya melalui pembentukan ekosistem talenta unggul dalam identifikasi, pengembangan, sebagai agen perubahan, dan jembatan antarpemangku kepentingan; pemerintah, praktisi industri dan akademisi di bidang MSDM

Kontribusi GNIK dalam kegiatan ini dirupakan dalam jajak pendapat mendefinisikan karakter kepemimpinan nasional periode 2024 – 2029 yang seharusnya menjadi karakter calon pemimpin Indonesia masa depan.

"Dan, mampu mengantarkan negara ini sebagai negara berkekuatan ekonomi nomor lima terbesar sesuai analisis salah satu lembaga riset independen internasional," terangnya.

Survey yang diikuti lebih dari 300 HR Top Leaders di Indonesia, menghasilkan kesimpulan lima karakter kepemimpinan nasional yang dianggap utama. Pertama, bervisi nasional. Kedua, berkarakter kuat. Ketiga, kepemimpinan unggul.

Keempat, merespons cepat dan efektif untuk antisipasi perubahan. Kelima, komitmen untuk perkembangan dengan mengerahkan seluruh sumber daya nasional demi kemajuan dan kejayaan nasional di kancah internasional.      

Pada kesempatan tersebut Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Ida Fauziyah menyampaikan meskipun kondisi ketenagakerjaan makin membaik dengan angka pengangguran menurun ke 5,86 persen.

Namun, kita semua masih harus menjawab peluang dalam menyambut puncak bonus demografi 2030," kata Menteri Fauziah dalam sambutannya.

Dia mengungkapkan tiga tantangan besar tersebut antara lain rendahnya kualitas dan produktivitas angkatan kerja Indonesia ditandai 56 persen pekerja adalah lulusan SMP kebawah, besarnya pekerja sektor informal dan masih rendahnya TPAK Perempuan (Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan).

Kedua, fenomena teknologi 4.0 yang berdampak besar pada pergeseran kebutuhan akan kompetensi dan keterampilan kerja. 

ketiga, instabilitas politik dan perkonomian yang mendorong dunia ke arah krisis pangan  dan resesi ekonomi global yang pasti akan dirasakan dampaknya di Indonesia.

Menteri Ida Fauziah juga mendorong agar asosiasi-asosiasi yang bergerak di bidang kompetensi seperti GNIK dapat mendorong anggotanya terutama yang bergerak dalam bidang manajemen SDM untuk dapat mendukung kepmen ini dengan mewajibkan stakeholdernya terutama karyawan, pegawai dan pimpinan di level General Manager untuk mengikuti sertifikasi kompetensi sehingga kualitas SDM/tenaga kerja kita terjamin, diakui di pasar tenaga kerja baik nasional maupun global. (esy/jpnn)


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler