jpnn.com, JAKARTA - Arsip Nasional Repubilk Indonesia dan PT Pos Indonesia meluncurkan prangko sampul peringatan dengan tema Tjamkan Pantja Sila. Prangko ini dirilis dalam rangka merayakan hari lahir Pancasila.
Bertempat di Museum Filateli, Jakarta, peluncuran prangko tersebut dihadiri oleh putri presiden pertama Soekarno Megawati Soekarnoputri.
BACA JUGA: PT Pos Antisipasi Otomatisasi Sektor Logistik
Koleksi ini terdiri dari 3 foto Bung Karno saat pidato di sidang BPUPK dan tulisan tangan Bung Karno “Tjamkan Pantja Sila!”.
“Terima kasih kepada Arsip Nasional Republik Indonesia dan PT. POS Indonesia yang telah memberikan dukungannya. Semoga prangko ini menjadi inspirasi bagi bangsa Indonesia untuk tetap memegang teguh ajaran Pancasila yang disampaikan oleh Bung Karno pada tanggal 1 Juni 1945,” kata Megawati, Kamis (31/5).
BACA JUGA: BTN Gelar Roadshow Tabungan e-BataraPos
Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Gilarsi W Setijono mengatakan, POS merupakan jejaring pertahanan dan keamanan nasional.
Bukan hanya melalui kode pos, tetapi juga sedang terus diperjuangkan dibangunnya Tugu POS, terutama di pulau-pulau terluar sebagai bagian dari menjaga kedaulatan teritorial wilayah NKRI.
BACA JUGA: Gara-gara ASIP, Kinerja PT Pos Banjir Pujian
“Dalam momentum 73 tahun Indonesia meluncurkan prangko 73 tahun Pancasila. Mudah-mudahan akan berlanjut kolaborasi ini dalam masa masa berikutnya," ujarnya.
Sementara itu Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Mustari Irawan, berharap kerja sama antara ANRI dengan PT. Pos dapat terus berlangsung di masa yang akan datang.
“Hal itu sebagai bagian membangun jaringan nasional untuk kepentingan menjaga memori kolektif bangsa terhadap sejarah yang tersimpan dalam arsip nasional,” pungkasnya.
Anggota DPR Rieke Diah Pitaloka mengatakan dirinya menemukan satu arsip otentik pidato Muhammad Yamin. Pidato tersebut, kata Rieke, disampaikan di depan Rapat Rakyat, yang dihadiri Bung Karno dan para menteri.
Peristiwanya terjadi pada perayaan ke-13 lahirnya Pancasila, 5 Juni 1945, di Istana Negara, Jakarta.
“Namun, pada arsip otentik tanggal 5 Juni 1958, Yamin secara eksplisit, di hadapan Rapat Rakyat, mengakui memang Bung Karno yang pertama mengucapkan pidato yang berhubungan langsung dengan ajaran Pancasila,” katanya.
Buku ini, kata Rieke, memuat secara utuh pidato Muhammad Yamin pada tanggal 5 Juni 1958. “Saya sengaja menampilkan arsip otentik Muhammad Yamin, arsip ANRI Nomor.545, agar pembaca dapat menjadi bagian dari pengungkapan sejarah bangsa,” jelasnya. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pos Indonesia Bersinergi dengan Bank BRI
Redaktur & Reporter : Adil