jpnn.com - JAKARTA - Indonesia Police Watch (IPW) tampaknya ngotot mengunggulkan Kalemdikpol Mabes Polri Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri, menggantikan Jenderal Sutarman.
Ketua Presidium IPW Neta S Pane mengklaim bahwa Budi mengalahkan empat calon Kapolri lainnya yakni Komjen Badrodin Haiti, Irjen Pudji Hartanto, Irjen Syafruddin, dan Irjen Unggung Cahyono.
BACA JUGA: PDIP Yakin Palguna dan Suhartoyo Perkuat Kredibilitas MK
IPW mendata ada delapan alasan kenapa Budi Gunawan harus jadi Kapolri. Pertama, percepatan penggantian Kapolri bukanlah hal baru. Kapolri Dai Bachtiar misalnya diganti meski masa pensiunnya empat tahun lagi. Kapolri Timur Pradopo diganti meski masa pensiunnya tiga bulan lagi. "Sehingga percepatan penggantian Sutarman adalah wajar," katanya, Rabu (7/1).
Kedua, Budi merupakan Komjen senior dari Akpol 83, sementara Akpol 81 sudah menjadi Kapolri dan Akpol 82 menjadi Wakapolri.
"Sehingga sangat wajar Akpol 83 memimpin Polri," katanya.
BACA JUGA: Jokowi: 343 Media Massa Dipantau Intelijen
Ketiga, selama ini Budi banyak membuat visi misi sejumlah Kapolri, termasuk konsep-konsep perubahan Polri. "Untuk itu, sudah saatnya Budi menjalankan sendiri konsep-konsep yang pernah dibuatnya," paparnya.
Keempat, Budi dikenal sebagai Pati yang mudah bergaul, baik di internal maupun eksternal Polri. Bahkan banyak Kapolri yang meminta bantuannya melobi legislatif maupun kalangan masyarakat lainnya.
BACA JUGA: Indonesia Menjelma jadi Negara Menakutkan buat Australia
Kelima, Budi tipe Pati Polri yang mau menerima masukan, terutama untuk perbaikan institusi. Keenam, Budi sangat dekat dengan Megawati dan Presiden Jokowi, sehingga dipastikan lebih bisa memahami konsep Revolusi Mental untuk membenahi Polri.
Ketujuh, lima tahun sebagai Kalemdikpol tentunya Budi sangat paham soal arah perbaikan Polri. Selama ini banyak Kapolri terlihat bingung menentukan arah perbaikan Polri dan harus dimulai dari mana. Akibatnya, perubahan sikap, perilaku, dan kinerja Polri hanya retorika di bibir.
Kedelapan, Budi bukanlah tipe jenderal pengkhianat, baik untuk institusi maupun untuk masyarakat. Terbukti, selama lima tahun dipendam di Kalemdikpol, Budi tetap berkarya untuk berusaha membenahi Polri lewat jalur pendidikan. "Padahal, seharusnya dia sudah bergeser menjadi Wakapolri ataupun Irwasum," kata Neta.
"Dengan kedelapan alasan ini, tidak ada alasan bagi segelintir kalangan untuk menolak Budi Gunawan jadi Kapolri. Bahkan harusnya seluruh kalangan Polri solid untuk mendukungnya menjadi Kapolri pilihan Presiden Jokowi," pangkas Neta. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Pilih Mantan PDIP Gantikan Hamdan Zoelva
Redaktur : Tim Redaksi