jpnn.com - JAKARTA - Pemerintah Australia mengeluarkan peringatan kepada warganya untuk waspada jika ingin travelling atau sedang berada di Indonesia. Dilansir oleh Department of Foreign Affairs and Trade, Australia terkesan begitu takut terhadap kondisi di Indonesia.
Di sana disebutkan berbagai macam ancaman, seperti bahaya tingkat tinggi serangan teroris, hukuman berat bagi pelanggaran narkotika (termasuk hukuman mati), beberapa risiko kesehatan, hingga risiko bencana alam.
BACA JUGA: Jokowi Pilih Mantan PDIP Gantikan Hamdan Zoelva
"Kami terus menerima informasi yang menunjukkan bahwa teroris mungkin merencanakan serangan di Indonesia, yang dapat terjadi setiap saat. Pada tanggal 3 Januari 2015, Pemerintah AS juga memperingatkan ancaman potensial terhadap warga AS terkait hotel dan bank di Surabaya," ujar pernyataan di situs tersebut.
Memperkuat alasannya, pemerintah Australia juga sedikit mengilas kembali, rentannya pertemuan (keramaian) di tempat-tempat ibadah selama Natal dan Tahun Baru yang menjadi target massa di masa lalu seperti di Poso dan Solo.
BACA JUGA: Desa jadi Rebutan, Fadli Zon Minta Jokowi Selesaikan Pembagian
"Bisa menyerang lagi. Periode ini juga bisa menjadi menarik target teroris. Teroris sebelumnya telah menyerang atau merencanakan untuk menyerang tempat-tempat tersebut, termasuk klub malam, bar, restoran, hotel internasional, bandara dan tempat-tempat ibadah di Bali, Jakarta dan tempat lain di Indonesia. Kelompok teroris tetap aktif di seluruh Indonesia meskipun polisi terus melakukan operasi."
Australia juga meningatkan warganya agar berhati-hati khususnya di sekitar lokasi yang memiliki tingkat keamanan yang rendah, harus menghindari semua protes, demonstrasi dan unjuk rasa karena mereka (demonstran) bisa berubah menjadi liar tanpa peringatan.
BACA JUGA: Korban AirAsia QZ8501 Bisa Hanyut sampai Perairan Banjarmasin
"Indonesia juga subjek berbagai bencana alam termasuk gunung berapi, gempa bumi, tsunami, dan banjir. Anda harus memperhatikan prosedur darurat dan memantau peringatan lokal. Pengunjung ke Indonesia, harus menyadari risiko dari kejahatan, penipuan kartu kredit/ATM penipuan. Pengunjung juga harus menyadari bahwa ada risiko rabies di seluruh Indonesia, khususnya Bali dan Nias."
Pemerintah Australia juga menyarankan warganya untuk mempertimbangkan kembali keinginan traveling ke Sulawesi Tengah, Maluku, Papua dan Papua Barat di mana risiko keselamatan dan keamanan tambahan yang ada. Disebukan di situs ini, sejak Oktober 2012, sejumlah insiden kekerasan telah dilaporkan di Poso, Sulawesi Tengah.
Kemudian sejak Juli 2009, telah terjadi serangkaian serangan kekerasan di daerah sekitar Tambang Freeport di provinsi Papua. Sejumlah insiden tersebut telah mengakibatkan kematian, termasuk satu Australia. Serangan dilaporkan di daerah tersebut pada Desember 2013 dan Januari 2014. serangan lebih lanjut bisa terjadi.
"Kekerasan yang sedang berlangsung di Kabupaten Puncak Jaya di Provinsi Papua telah menyebabkan jumlah kematian dalam beberapa tahun terakhir. Ada kemungkinan serangan lebih lanjut di provinsi Papua dan Papua Barat, termasuk serangan terhadap infrastruktur dan lembaga-lembaga nasional," tutup pernyataan itu. (adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... JK Tegaskan Biaya Pencarian AirAsia QZ8501 Terjamin
Redaktur : Tim Redaksi