jpnn.com, JAKARTA - JAHE merupakan salah satu herbal yang populer. Jahe telah lama dikenal akan manfaatnya yang luar biasa.
Selain sebagai bumbu dapur, jahe juga bisa mengatasi berbagai penyakit.
BACA JUGA: 3 Khasiat Rebusan Air Jahe Campur Bawang Putih dan Lemon, Bikin Pasangan Ketagihan Mencobanya
Untuk itu, banyak orang mengonsumsi herbal ini dalam bentuk air jahe hangat yang dicampur dengan madu.
Namun tahukah Anda, terlalu sering mengonsumsi jahe juga berbahaya untuk tubuh?
BACA JUGA: 6 Manfaat Air Jahe, Wanita Pasti Ketagihan Mencobanya
Tidak percaya? Baca penjelasan berikut ini, seperti dikutip laman Stylecraze.
1. Menyebabkan Mulas
BACA JUGA: 6 Khasiat Rebusan Air Daun Pandan Campur Jahe, Rugi Kalau Tak Dicoba
Jahe, bila dikonsumsi dalam dosis yang lebih tinggi (lebih dari 4 gram per hari), bisa menyebabkan mulas ringan.
Sesuai bukti anekdot, kemungkinan efek samping lainnya termasuk sakit perut dan sendawa.
Jika Anda menggunakan jahe sebagai obat alternatif dan mengalami sakit maag sebagai efek samping, kamu mungkin ingin mencoba jahe dalam bentuk kapsul.
Ini mungkin tidak menyebabkan efek samping.
Sebuah penelitian di Amerika melaporkan mulas pada subjek yang diberi jahe.
Paling sering, mengonsumsi lebih dari 5 gram jahe per hari bisa menyebabkan efek samping ini, termasuk mulas.
2. Menyebabkan Pendarahan
Jahe bisa memperburuk masalah pendarahan. Beberapa ahli percaya jahe bisa menyebabkan pendarahan karena sifat anti-platelet (pengencer darah).
Beberapa percaya jahe bisa lebih meningkatkan risiko pendarahan jika dikonsumsi bersama dengan herbal lain seperti cengkeh, bawang putih, ginseng, dan semanggi merah.
Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan dalam aspek ini.
3. Menyebabkan Diare
Jika dikonsumsi dalam jumlah banyak, jahe bisa menyebabkan diare.
Gingerol, bahan aktif dalam jahe, mempercepat perjalanan makanan melalui usus dan menyebabkan diare.
Diare bisa terjadi ketika tinja bergerak terlalu cepat melalui saluran pencernaan.
Motilitas gastrointestinal yang abnormal dan sekresi cairan yang berlebihan dari saluran gastrointestinal menyebabkan diare.
4. Mengganggu Perut
Ada sedikit penelitian dalam hal ini. Jahe merangsang sekresi empedu, yang bermanfaat bagi pencernaan.
Namun, jika perut Anda kosong, ini bisa menyebabkan rangsangan lambung yang berlebihan, menyebabkan gangguan pencernaan dan sakit perut.
Gingerol dalam jahe (yang mirip dengan capsaicin, bahan aktif dalam banyak rempah-rempah dan cabai) diduga mengiritasi lambung, membuatnya menghasilkan lebih banyak asam.
Namun, beberapa bukti menyatakan jahe sebenarnya bisa membantu mengobati sakit perut.
5. Tidak Aman Dikonsumsi Selama Kehamilan
Meskipun jahe bisa mengurangi mual pada wanita hamil, penting untuk memperhatikan sisi gelap ramuan itu juga.
Menurut para ahli tertentu, mengonsumsi jahe bisa meningkatkan risiko keguguran.
Mungkin tidak berbahaya jika dosisnya di bawah 1500 mg per hari.
Apa pun di luar ini bisa tidak aman bagi wanita hamil.
Mengonsumsi suplemen jahe dalam dosis besar juga bisa menyebabkan keguguran dan komplikasi lainnya.
Meskipun jahe aman bila digunakan dalam jumlah yang ditemukan dalam makanan, jahe bisa menyebabkan masalah selama kehamilan.
Asupan jahe yang berlebihan selama kehamilan juga bisa menyebabkan refluks asam dan mulas.
Jahe bisa meningkatkan risiko perdarahan dengan menurunkan agregasi trombosit.
Oleh karena itu, ibu yang kehilangan banyak darah saat melahirkan harus menghindari mengonsumsi jahe setelah melahirkan.
6. Menyebabkan Gas dan Kembung
Teh jahe bisa menyebabkan efek samping pencernaan ringan tertentu.
Ini paling sering berdampak pada sistem pencernaan bagian atas dan menyebabkan gas pencernaan bagian atas.
Mengganti jahe dengan suplemen bisa menjadi salah satu solusi untuk hal ini.
7. Menurunkan Gula Darah Terlalu Banyak
Jahe biasanya dikenal untuk membantu pengobatan diabetes dengan menurunkan kadar gula darah.
Namun, meminumnya bersama dengan obat diabetes bisa menimbulkan masalah.
Jahe bisa meningkatkan efek obat dan menyebabkan hipoglikemia atau penurunan gula darah yang berlebihan.
8. Menyebabkan Iritasi Mulut
Ini juga disebut sindrom alergi mulut. Alergi tertentu terjadi saat Anda mengonsumsi makanan tertentu.
Gejala umumnya spesifik pada telinga, kulit, dan mulut. Salah satu alergi tersebut terjadi ketika Anda mengonsumsi jahe (tidak pada semua individu), di mana mulut Anda mulai gatal.(fny/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fany