8 Besar Liga 2 Belum Pasti Kapan dan di Mana

Senin, 30 Oktober 2017 – 14:01 WIB
Bonek, suporter Persebaya, salah satu peserta Babak 8 Besar Liga 2. Foto: Dipta W/dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Babak 8 Besar Liga 2 masih jalan di tempat. Ketika Liga 1 tinggal dua pekan lagi dan sudah ada dua klub yang dipastikan terdegradasi, Liga 2 belum punya kepastian jadwal dan juga tuan rumah.

Awalnya, 8 Besar dijadwalkan kickoff pada 20 Oktober lalu. Namun kini masih kabur. PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator belum bisa memberikan kepastian. Mereka masih menunggu pertemuan pada 31 Oktober nanti.

BACA JUGA: Muncul Wacana Baru Format Babak 8 Besar Liga 2

Dampaknya, klub kontestan babak 8 besar juga harus menunggu kepastian dan berlatih tanpa kejelasan sejak selesainya babak 16 besar pada 12 Oktober lalu.

Anggota Executive Committee (Exco) PSSI juga belum tahu kapan babak 8 besar mulai digelar. Hidayat, wakil ketua Exco PSSI bidang kompetisi, mengungkapkan bahwa problem terkait jadwal dan format babak 8 besar itu murni menjadi tanggung jawab federasi.

BACA JUGA: Jeda Terlalu Panjang Ganggu Ritme Permainan Persebaya

’’Jadi bukan lagi menjadi kewenangan exco semata, terutama bidang kompetisi seperti kami. Tapi, awal pekan depan federasi membahas masalah ini untuk memberikan kepastian,’’ kata Hidayat.

Memang, selain jadwal, format 8 Besar masih kabur. Apakah akan menggunakan zona netral atau salah satu peserta bisa menjadi tuan rumah serta apakah menggunakan sistem home and away belum ada ketegasan dari PSSI sebagai regulator kompetisi tanah air.

BACA JUGA: Jos, PSMS Medan Punya Modal Positif Jelang Babak 8 Liga 2

Belakangan malah muncul format baru yang dinilai para anggota exco sebagai jalan tengah dari semua konsep penyelenggaraan babak 8 besar yang berkembang selama ini. Format tersebut adalah rencana open bidding tuan rumah yang sudah dilakukan operator tetap diteruskan untuk mencari tuan rumah yang tepat.

Namun, kata Hidayat, para tim yang menjadi tuan rumah nanti hanya bisa menjadi lokasi pertandingan bagi grup lain. Misalnya, Persebaya Surabaya yang saat ini berada di grup Y bersama PSIM Semarang, Mojokerto Putra, dan PSPS Riau, hanya bisa menjadi tuan rumah bagi grup X yang berisi Persis Solo, Kalteng Putra, Martapura FC, dan PSMS Medan.

’’Itu wacana yang saat ini beredar di internal exco. Bagi kami, itu jalan tengah untuk menjawab segala isu yang berkembang selama ini,’’ kata Hidayat. ’’Itu pun bergantung kepada klub peserta yang sudah mengajukan diri sebagai tuan rumah. Kalau mereka bersedia, ya ayo. Kalau tidak pun, tidak apa-apa,’’ lanjut dia.

Di sisi lain, pelatih Martapura FC Frans Sinatra Huwae yang sebelumnya mengajukan diri sebagai tuan rumah menilai, itu ide gila. ’’Sebab, mana ada klub yang mau menjadi tuan rumah bagi tim lain. Bagi kami, tidak perlu lagi banyak berwacana. Klub saat ini butuh ketegasan dan kepastian terkait jadwal pertandingan,’’ ujar Frans. (ben/jpc)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jadwal dan Lokasi 8 Besar Liga 2 Diumumkan 31 Oktober


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler