jpnn.com, JAKARTA - Hingga saat ini belum ada kepastian kapan babak 8 besar Liga 2 akan digelar.
Padahal, seperti yang diketahui, babak 16 besar Liga 2 tersebut sudah berakhir sejak 12 Oktober lalu.
BACA JUGA: Aspel PSPS: TM Babak 8 Besar Liga 2 Digelar Pekan Depan
Artinya, sudah dua pekan lebih, klub-klub peserta babak 8 besar harus berlatih tanpa ada kepastian kapan untuk bermain.
Anggota Executive Committee (Exco) PSSI juga belum tahu kapan babak 8 besar itu akan segera digelar.
BACA JUGA: Pemain Anyar PSPS Ini Merasa Makin Nyaman
Hidayat, wakil ketua Exco PSSI bidang kompetisi mengungkapkan bahwa, problem terkait jadwal dan format babak 8 besar itu, pure telah menjadi babak tanggung jawab federasi.
"Jadi, bukan lagi menjadi kewengan kami Exco semata, terutama bidang kompetisi seperti kami. Tapi, awal pekan depan nanti, federasi akan membahas masalah ini untuk memberikan kepastian," kaat Hidayat.
BACA JUGA: Klub Peserta Babak 8 Besar Liga 2 Cari Tambahan Dana
Memang, selain jadwal, format dari babak 8 besar tersebut juga masih kabur. Apakah akan menggunakan zona netral, atau salah satu peserta bisa menjadi tuan rumah sampai dengan menggunakan sistem home and away pun, belum ada ketegasan dari PSSI sebagai regulator kompetisi tanah air.
Belakangan, malah muncul ide format baru yang dinilai oleh para Exco sebagai jalan tengah dari semua konsep penyelenggaraan babak 8 besar yang sudah berkembang selama ini.
Format tersebut adalah, rencana open bidding tuan rumah yang sudah dilakukan oleh operator tetap diteruskan untuk mencari tuan rumah yang tepat.
Hanya saja, kata Hidayat, para tim yang menjadi tuan rumah nanti, hanya bisa menjadi lokasi pertandingan bagi grup lain.
Misalnya, bila Persebaya Surabaya yang saat ini berada di grup Y bersama PSIM Semarang, Mojokerto Putra dan PSPS Pekanbaru, hanya bisa menjadi tuan rumah bagi grup X yaitu Persis Solo, Kalteng Putra, Martapura FC dan PSMS Medan.
"Itu adalah wacana yang saat ini beredar di internal Exco. Bagi kami, itu adalah jalan tengah untuk menjawab segala isu yang berkembang selama ini," kata Hidayat.
"Itu pun tergantung dari klub peserta yang sudah mengajukan diri sebagai tuan rumah. Kalau mereka bersedia, ya ayo, kalau tidak pun, tidak apa-apa," timpalnya.
Frans Sinatra Huwae, pelatih Martapura FC mengungkapkan bahwa, wacana baru yang dihembuskan oleh para Exco itu adalah ide gila.
"Karena mana ada klub yang mau menjadi tuan rumah bagi tim lain. Bagi kami, tidak perlu lagi banyak berwacana, klub saat ini butuh ketegasan dan kepastian terkait jadwal pertandingan," ujar Frans. (ben)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemain Persebaya Tetap Latihan, Asah Kemampuan Finishing
Redaktur & Reporter : Soetomo