jpnn.com - MOJOKERTO - Fadil Khairan Putra, 3, butuh uluran tangan. Bocah asal Dusun/Desa Gembongan, Gedeg, Kabupaten Mojokerto, itu terserang tumor ganas. Saat ini tumor seberat 0,5 kilogram tumbuh di mata kanannya. Anak dari keluarga miskin (gakin) pasangan Hari-Tri Prastina Wijayanti itu menanti harapan dan bantuan untuk kesembuhan dari penyakit tersebut.
Saat ditemui di rumahnya kemarin (5/12), Fadil tidak bisa lepas dari dekapan sang ibu. Beberapa kali rengekan kecil keluar dari mulutnya. Tidak jarang dia menangis karena merasakan pusing dan panas di bagian matanya. Hal tersebut tidak lepas dari tumor ganas yang menutupi matanya.
Menurut Wijayanti, anaknya merasa kesakitan selama delapan bulan. Tumor itu memiliki panjang 30 cm dan diameter lebih dari 5 cm. Dari tumor tersebut, biasa keluar cairan berwarna keruh. Fadil tidak suka tumor itu dipegang. Saking lamanya terserang tumor yang terus membesar tersebut, kepalanya pun lebih condong ke kanan.
Perempuan yang disapa Yanti itu menuturkan, kondisi tersebut berawal dari bintik kecil di bagian retina mata anaknya. Lama-kelamaan bintik tersebut terus tumbuh menjadi tumor ganas yang membesar.
Perempuan 34 tahun itu menyatakan, dirinya sebetulnya sudah merasa khawatir saat mengetahui adanya bintik kecil di bagian mata anaknya. Dia pun pernah membawa Fadil periksa di Rumah Sakit Mata Undaan, Surabaya. Saat itu dokter mendiagnosis Fadil positif terkena tumor mata ganas. Operasi menjadi satu-satunya jalan agar dia terbebas dari tumor.
''Tetapi, karena biaya operasinya sekitar Rp 60 juta, kami tak mampu. Biayanya terlampau mahal. Apalagi, saat itu dia masih terlalu kecil,'' ungkap Yanti.
Sejak mengetahui anaknya terkena tumor ganas, orang tua Fadil kelimpungan. Karena tidak mampu membiayai operasi secara medis, Yanti dan suaminya membawa Fadil ke pengobatan nonmedis. ''Sempat dibawa ke pengobatan alternatif. Sempat kempes. Tetapi, tidak lama kemudian, tumornya tumbuh lagi,'' ujar perempuan yang sehari-hari hanya menjadi ibu rumah tangga itu.
Dia dan suaminya sebetulnya ingin membawa anaknya ke dokter lagi. Namun, biaya menjadi kendalanya. Pendapatan sang suami sebagai buruh sebuah pabrik kayu di kawasan Wringinanom, Gresik, tersebut tidak cukup untuk membiayai operasi mata Fadil.
Dia menjelaskan, Fadil pernah diperiksa petugas medis dari Puskesmas Gedeg. Namun, tidak pernah ada pemeriksaan lanjutan sampai tumor tersebut membesar. Perangkat desa juga tidak pernah memeriksa kondisinya.
Yanti mengaku bingung cara mencari bantuan. Dia menyebut, tetangga pernah menyarankannya mengurus kartu BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial). ''Inginnya begitu, tetapi tidak tahu caranya. Juga tidak sempat karena harus mengurus Fadil,'' katanya.
Kondisi Fadil saat ini makin memprihatinkan. Misalnya, dia sulit diajak makan. Termasuk mengonsumsi susu. Akibatnya, tubuh bocah tiga tahun itu kurus kering. Fadil juga sulit tidur karena matanya terasa panas dan sering mengeluarkan cairan. Untuk menidurkan Fadil, Yanti biasa membawanya keluar dengan sepeda. Begitu terkena angin, Fadil baru bisa tertidur. (fen/abi/JPNN/c19/dwi)
BACA JUGA: Sering Konsumsi Narkoba Bareng Suami, Eks Lurah Diciduk Polisi
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rapat di Hotel, Instansi Pusat Juga Pesan Kamar
Redaktur : Tim Redaksi