jpnn.com, HELSINKI - Delapan badan usaha milik negara (BUMN) Indonesia bersama Komisi VII DPR RI melakukan kunjungan kerja ke Finlandia untuk menjajaki peluang kerja sama bidang energi terbarukan dan mineral dengan perusahaan setempat.
Penjajakan tersebut difasilitasi oleh KBRI Helsinki melalui Indonesia-Finland Business Luncheon di Helsinki pada Kamis (27/10).
BACA JUGA: Ganjar Bawa Jateng Jadi Percontohan Pengembangan Energi Terbarukan
“Melalui Business Luncheon, diharapkan entitas bisnis kedua negara dapat semakin banyak menciptakan proyek-proyek konkret,” kata Duta Besar RI untuk Finlandia Ratu Silvy Gayatri dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (28/10).
Kedelapan BUMN mengikuti kunjungan tersebut adalah PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Power Indonesia, PT PLN (Persero), PT PLN Indonesia Power, PT PLN Nusantara Power, PT ANTAM, PT Timah, dan PT Vale Indonesia.
BACA JUGA: Keliki, Bali: Desa Energi Berdikari Pertamina Berbasis Energi Terbarukan
Tujuh perusahaan Finlandia, yakni Wärtsilä, Metso Outotec, Neste, Sumitomo Energia, Clic Innovation, Terra Factory, dan SCS Consulting, hadir pada acara Business Luncheon.
Acara itu juga dihadiri kalangan pejabat Kementerian ESDM RI, Kementerian Perindustrian RI, Kementerian Ekonomi dan Ketenagakerjaan Finlandia, dan badan perdagangan, pariwisata, dan investasi Finlandia Business Finland.
BACA JUGA: DEM Indonesia: Alihkan Subsidi BBM untuk Energi Baru Terbarukan
Indonesia dan Finlandia pada 2022 telah menyepakati Nota Kesepahaman mengenai Kerja Sama Energi Berkelanjutan, Bersih, dan Terbarukan serta Efisiensi Energi.
Ratu mengatakan bahwa nota kesepahaman merupakan payung kerja sama kedua negara yang bisa dimanfaatkan untuk mengatasi krisis energi saat ini.
Saat mendukung pernyataan Dubes Silvy, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno memandang kemajuan teknologi Finlandia dapat mendukung transformasi energi fosil menjadi energi terbarukan di Indonesia.
“Untuk mendorong investasi perusahaan dari sektor tersebut ke tanah air, perusahaan Finlandia perlu lebih familiar dengan peraturan dan iklim bisnis di Indonesia,” katanya, seperti dikutip dalam keterangan KBRI Helsinki.
Dalam diskusi informal kalangan pebisnis, sejumlah perusahaan Finlandia juga antusias menjajaki peluang kerja sama di bidang energi hidrogen dan baterai dengan BUMN Indonesia, menurut keterangan itu.
Dalam lima tahun terakhir (2018-2022) proyek dan nilai realisasi investasi Finlandia di Indonesia dianggap cukup dinamis.
Selama periode 2018-2020 realisasi investasi Finlandia meningkat dari 3,5 juta dolar AS (sekitar Rp54 miliar) melalui 20 proyek menjadi 3,8 juta dolar AS (sekitar Rp59 miliar) dalam 52 proyek.
Di samping energi terbarukan, Indonesia juga mengajak perusahaan Finlandia berinvestasi di bidang mineral, khususnya di dua bidang prioritas, yakni refinery project dan green metals. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif