8 Calon Pengganti Teras Narang Mulai Muncul

Jumat, 05 September 2014 – 22:06 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Konstelasi politik di Kalimantan Tengah mulai memanas. Perbicangan siapa yang layak menjadi gubernur Kalteng menggantikan Teras Narang mulai hangat, meski pemilihan gubernur baru akan digelar 2015.

Pembahasan yang paling ramai mengenai kandidat juga melebar ke jejaring sosial. Mereka yang ramai dimunculkan adalah figur-figur yang berlatar belakang pemerintahan atau kepala daerah.

BACA JUGA: Warga Tangkap Ular Raksasa, Jalanan Macet

AirMob, sebuah lembaga survei dan kampanye sosial media yang berbasis di Jakarta, memotret perbicangan di media sosial ini. Survei sosial media dilakukan selama sebulan terakhir.

Direktur AirMob, Mahadi Rahman mengatakan ada delapan tokoh yang ramai digadang-gadang akan maju. Masing-masing mantan Bupati Seruyan Darwan Ali yang paling banyak dibicarakan sebanyak 22 persen, disusul Bupati Kotawaringin Barat Ujang Iskandar dengan 20 persen.

BACA JUGA: Pesantren Megah untuk Orang Gila

Sementara Walikota Palangkaraya dua periode Riban Satia mendapatkan 17 persen jumlah pemberitaan, dan Wagub Kalteng 2010-2015 Achmad Diran  mencapai 13 persen.

Selanjutnya, di posisi kelima terdapat dua nama yang sama-sama meraih 8 persen jumlah pemberitaan yakni mantan Bupati Murung Raya Willy Yowseph dan anggota DPR RI terpilih dari PDIP, Asdy Narang yang juga keponakan dari Gubernur Teras Narang. Posisi dua terakhir adalah mantan Bupati Pulang Pisau Achmad Amur dan anggota DPR RI terpilih Partai NasDem Hamdani yang menghiasi 3 persen pemberitaan.

BACA JUGA: Kemendagri Belum Terima Usulan 3 Nama Calon Sekda Sumut

“Pesatnya jumlah pengguna internet di Indonesia, menjadikan sosial media sebagai salah satu medium pemenangan kontestasi kepala daerah. Apalagi dampak pilpres lalu telah mendorong partisipasi publik melalui sosmed. Menurut data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2012, ada sekitar 514.912 netizen atau 21,28% dari jumlah populasi penduduk Kalteng ‘melek’ internet. Perkembangan sosial media sangat prospektif di Kalteng,” papar Mahadi dalam keterangan persnya, Jumat (5/9).  

Dari delapan nama yang didata AirMob tersebut, Achmad Diran dan Ujang Iskandar sama-sama memperoleh pemberitaan terpositif di media online sebanyak 24%. Kemudian disusul Riban Satia (18%), Willy Yowseph (12%), dan Darwan Ali (10%). Achmad Diran yang menyatakan tidak ingin maju membuat peluang Ujang Iskandar, Riban Satia, Willy Yoseph dan Achmad Diran menjadi paling kuat.

Mahadi menambahkan survey sosial medianya ini masih sangat sementara dan peluang perubahan statistiknya masih sangat terbuka. “Pengalaman kami di pilpres dan beberapa pilkada lalu, survey sosial media memiliki hasil yang cukup kuat dan representatif. Upaya kampanye melalui sosmed menjadi sangat signifikan dilakukan oleh para kandidat”, tambah Mahadi.

Sementara itu, pengamat politik Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC) Nurfahmi Budi Prasetyo mengatakan karakter politik warga Kalteng sangat unik dan dipengaruhi oleh aspek etno-politik. Meskipun mayoritas penduduknya beragama Islam, namun etnis suku Dayak yang merupakan penduduk asli sangat dihormati dan dikehendaki kepemimpinannya oleh masyarakat secara luas. Secara partai, menurut Nurfahmi, PDIP dan Gerindra merupakan partai terkuat. Dilanjutkan Nasdem, Golkar, PAN dan Demokrat.

“Secara sosio-antropologis, hal itu membuat kultur politik di Kalteng sangat plural, nasionalis dan toleran. Namun faktor kepemimpinan beretnis Dayak sebagaimana legacy Teras Narang masih menjadi indikator utama khususnya untuk memenangkan pilgub,” ujar Nurfahmi.

Namun demikian, sosok senior seperti Achmad Diran, Wagub saat ini yang beretnis Jawa masih cukup memiliki prospek untuk maju, sementara sosok muda seperti Ujang Iskandar yang juga Ketua DPD Partai Gerindra Kalteng sekaligus Ketua PWNU Kotawaringin Barat juga cukup mencuri perhatian publik. (awa/jpnn)  

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hijabers Tulungagung Perangi Hijaboobs


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler