jpnn.com, JAMBI - Hingga kini delapan orang buronan yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) kejaksaan dalam berbagai kasus mulai dari penggelapan hingga korupsi masih menghirup udara bebas.
Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasi Penkum) Kejati Jambi Lexy Fatharany mengatakan pihaknya menargetkan pada tahun ini bisa menangkap semuanya.
BACA JUGA: Sepanjang 2023, Kejagung Tangkap 138 Buron
"Pada tahun ini ada delapan orang DPO yang diburu Kejati Jambi," kata Lexy di Jambi, Kamis.
Dia menjelaskan bagi masyarakat yang mengetahui informasi terkait keberadaan para DPO, agar menghubungi Kejaksaan Tinggi Jambi atau Kantor Kejaksaan Negeri terdekat sedangkan kepada para buronan atau para DPO.
BACA JUGA: Buron 3 Bulan, Oknum Guru Pelaku Pencabulan Ditangkap Satreskrim Polresta Tangerang
"Kami nyatakan tidak ada tempat yang aman untuk bersembunyi dan kami mengimbau untuk segera menyerahkan diri," kata dia.
Kedelapan DPO yang diburu tim Tabur Kejaksaan Tinggi Jambi, yakni pertama Leo Darwin terkait dalam kasus korupsi kredit macet Bank Jambi, kedua Sanggam Parapat atas kasus penipuan.
BACA JUGA: Kabur dari Rutan, Tahanan Ini Ditangkap di Tempat Persembunyian
Asril bin Haning (penipuan) Efda Yani (penggelapan), Dadang Saputra bin Kanak terkait kasus pencabulan terhadap anak, Mardedi Susanto (pengeroyokan), Joni Rusman kasus korupsi pada Disbudparpora Kabupaten Sarolangun dan Zulpikar terlibat kasus penambangan ilegal.
"Kini tim Tabur Kejati Jambi sedang melakukan pendalaman untuk memburu keberadaan mereka dan berharap dalam setahun ini mereka para DPO bisa ditangkap kembali untuk menjalani hukumannya," kata Lexy.
Pada tahun lalu jumlah DPO sebanyak sebelas kasus dan yang masuk dalam anggaran DIPA adalah dua buronan dan kemudian yang realisasi ditangkap tiga buronan atau capaian kinerja melampaui target 150 persen, kemudian pada 2024 target bisa tercapai atau melebihi tahun lalu. (antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gempa Sumedang, Begini Analisis BMKG
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti