jpnn.com, JAKARTA - BANYAK orang suka mengonsumsi kurma. Kurma bisa dikonsumsi kapan saja.
Namun biasanya, kebanyakan orang suka makan kurma saat berbuka puasa.
BACA JUGA: 5 Manfaat Rutin Makan Kurma di Pagi Hari, Wanita Pasti Suka
Kurma kaya akan berbagai kandungan gizi dan nutrisi, seperti serat yang baik untuk kesehatan tubuh.
Anda bisa mengonsumsi kurma begitu saja atau diolah dalam bentuk jus kurma.
BACA JUGA: 10 Khasiat Yoghurt, Cegah Serangan Penyakit Kronis Ini
Kurma memang menyehatkan, tetapi berlebihan mengonsumsinya juga tidak baik.
Berikut ini penjelasannya, seperti dikutip laman Gomedii.com.
BACA JUGA: Jenis Kurma Ini Berkhasiat Mengobati Penyakit, Termasuk Menyembuhkan Sihir
1. Masalah Perut
Kurma adalah sumber serat yang sangat baik, yang, secara mengejutkan, bisa memiliki efek sebaliknya dalam kasus ini.
Jika Anda belum mengonsumsi cukup serat, mengonsumsi terlalu banyak kurma berarti asupan serat yang berlebihan dan aliran tiba-tiba ini bisa menyebabkan masalah perut seperti sembelit dan kembung.
2. Serangan Asma
Kurma bisa menyebabkan alergi, dan alergi dapat menyebabkan asma, lebih baik jika individu yang rentan lebih berhati-hati.
Faktanya, 70-80 persen penderita penyakit asma memiliki alergi terhadap zat yang terbawa udara seperti jamur yang juga ditemukan pada buah kering seperti kurma.
3. Ruam Kulit
Buah kering seperti kurma bisa menyebabkan ruam kulit, dan biang keladinya, sekali lagi, adalah sulfit.
Ruam juga bisa disebabkan oleh jamur yang ada di banyak buah kering, salah satunya kurma.
4. Penambahan Berat Badan
Kurma tinggi serat, mereka juga relatif tinggi kalori dan kepadatan energi, bisa berkontribusi pada penambahan berat badan yang tiada bandingnya.
Kurma mengandung 2-2,8 kalori per gram yang berarti mereka adalah makanan dengan kepadatan energi sedang dan bisa menyebabkan penambahan berat badan.
5. Kerusakan Gigi
Kurma adalah sumber fluor yang baik untuk gigi kita karena memperkuat enamel gigi kita dan mencegah gigi kita dari kerusakan gigi.
Namun, penting bahwa kurma tidak begitu baik untuk gigi kita.
Kurma kaya akan gula dan karbohidrat yang terkenal memicu kerusakan gigi dan menimbulkan gigi berlubang.
Cara terbaik untuk melindungi gigi kita dari pembusukan adalah dengan berkumur dengan garam hangat ( garam yang dilarutkan dalam air) dan menyikat gigi, segera setelah selesai makan kurma.
Ini akan membantu menghilangkan gula dan karbohidrat yang menempel di permukaan gigi dan dengan demikian akan menjauhkan bakteri dan mencegah gigi Anda dari pembusukan.
6. Kembung
Mengonsumsi kurma dengan air putih tidak baik karena bisa memicu kembung.
Saat ini, tidak ada yang tahu alasan sebenarnya di balik ini, tetapi penelitian menunjukkan bahwa alasan kembung mungkin karena pembentukan gas karena interaksi antara kadar gula kurma dan air yang tinggi.
Disarankan juga untuk menghindari minum air segera setelah makan kurma karena bisa menyebabkan batuk.
Jika Anda akan menikmati kurma dan juga merasa haus pada saat itu maka lebih baik minum air terlebih dahulu baru kemudian menikmati kurma Anda.
7. Sembelit
Serat makanan yang ada dalam kurma sangat baik untuk perut kita dan membantu menjaga sistem pencernaan tetap sehat.
Ini mengatur pergerakan usus dan memastikan pembuangan limbah yang tepat dari tubuh dan dengan demikian, memberikan kelegaan dari sembelit.
Jika Anda menderita sembelit maka kamu bisa makan kurma untuk menghilangkan sembelit.
Namun, kelebihan serat yang buruk bisa menimbulkan sembelit atau memperburuk kondisi sembelit karena serat makanan menyerap air dari tubuh kita dan membuat feses kita menjadi kering dan tubuh kita menjadi sulit untuk mengeluarkannya dengan benar.
8. Meningkatkan Kadar Gula Darah
Konsumsi kurma yang tinggi sama sekali tidak bermanfaat bagi orang yang menderita diabetes karena nilai kalorinya yang tinggi dan gula yang tinggi.
Makan seperempat cangkir kurma cincang menyediakan sekitar 24 gram karbohidrat dan 105 kalori energi.
Kurma merupakan sumber gula alami yang kaya seperti glukosa, fruktosa, dan sukrosa, dan indeks glikemiknya adalah 103 yang bahkan lebih tinggi dari glukosa.(fny/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fany Elisa