jpnn.com - JAKARTA - 8 Fakta Kecelakaan di Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Kronologis & Identitas Korban Tewas.
Kecelakaan maut di proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) terjadi Desa Campaka Mekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Minggu (18/12) sekitar pukul 16.00 WIB.
BACA JUGA: Kecelakaan Kereta Cepat Jakarta-Bandung, 2 WN China Tewas
Berikut ini fakta-fakta terkait kecelakaan maut pada proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
1. Ini Kecelakaan Kereta Kerja
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyatakan kecelakaan yang terjadi terkait kereta kerja atau kereta teknis.
BACA JUGA: Innalillahi, Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Memakan Korban
Corporate Secretary PT KCIC Rahadian Ratry mengatakan kereta yang keluar dari jalur atau anjlok itu merupakan kereta kerja berupa lokomotif dan mesin pemasangan rel.
"Proses evakuasi sudah berlangsung sejak Minggu malam dan masih berlangsung hingga pagi ini," kata Rahadian Ratry dalam keterangannya di Bandung, Jawa Barat, Senin.
BACA JUGA: Konon Kereta Cepat Jakarta Bandung Tahan 100 Tahun, Didesain Aman Gempa
2. Kronologis Kecelakaan di Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat Kombes Pol Yani Sudarto menjelaskan kronologis kecelakaan masih dalam proses penyelidikan.
"Untuk kronologisnya masih penyelidikan, dugaan penyebab kecelakaan juga belum tahu soalnya masih lidik," kata Kombes Yani.
Adapun kejadian kecelakaan kereta kerja dan mesin pemasang rel untuk proyek kereta cepat itu terekam dalam video berdurasi 16 detik yang tersebar di media sosial.
Dalam video tersebut, tampak kereta kerja yang berwarna hijau keluar dari rel, kereta tersebut pun bergandengan dengan mesin pengangkut rel.
Dikutip dari Antara, mesin pengangkut rel itu pun tampak menabrak pinggir area proyek.
3. Mabes Polri Kirim Tim
Mabes Polri menurunkan Tim Laboratorium Forensik dan Inafis Polri untuk membantu Polda Jawa Barat mengecek tempat kejadian kecelakaan.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo, usai Apel Satgas Humas Polri dalam rangka Operasi Lilin 2022 di Mabes Polri, Senin (19/12), menyebutkan, tim itu mengecek di tempat kejadian bersama kementerian dan lembaga terkait.
"Tim Labfor dan dari Mabes Polri, kemudian Inafis melapis Polda Jawa Barat. Labfor cabang Jawa Barat termasuk Inafis cabang Jabar sudah turun ke TKP," kata Irjen Dedi.
4. Dua Orang Meninggal Dunia
Irjen Dedi menyebutkan, dalam kecelakaan itu terdapat korban jiwa, yakni dua orang meninggal dunia dan lima orang luka berat.
Dijelaskan bahwa Tim Inafis telah mengidentifikasi korban kecelakaan kereta, baik yang meninggal dunia ataupun luka-luka.
Irjen Dedi membenarkan dua korban tewas adalah warga negara China yang bekerja sebagai teknisi.
"Betul (WNA China), informasi dari Polda Jawa Barat, pekerja teknis," kata Dedi.
5. Apa Penyebab Kecelakaan?
Penyidik dari Polda Jawa Barat telah melakukan pemeriksaan dan meminta keterangan sejumlah saksi-saksi di tempat kejadian.
"Saksi-saksi yang sudah diperiksa oleh penyidik Polda Jabar informasi yang saya dapat tadi malam kurang lebih 18 orang," kata Irjen Dedi.
Upaya mengungkap penyebab kecelakaan kereta tersebut masih berproses, tidak hanya dari kepolisian, tetapi juga ahli dari Komite Nasional Kecelakaan Transportasi, termasuk dari PT KAI.
"Bila perlu nanti melibatkan dari pihak luar sebagai penyedia kereta tersebut ya. Jadi betul-betul hasilnya akan komprehensif disampaikan ke media," ujar Irjen Dedi.
Hari ini tim polisi mengecek semua yang menjadi jalur perlintasan, titik tabrakan, dan kereta api yang digunakan untuk uji coba tersebut.
"Semua akan kami cek semuanya. Ini butuh proses," kata dia.
6. Bukan Kereta Cepat Pengangkut Penumpang
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyampaikan duka cita atas insiden anjloknya kereta teknis pada proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang menimpa sejumlah pekerja yang tengah bertugas dan menjadi korban.
"Insiden ini terjadi di daerah Cempaka Mekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, pada Minggu (18/12). Lokasi insiden merupakan lokasi Track Laying KCJB pada ruas jalur DK 102+309," kata Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Saat ini Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) telah mengerahkan personel untuk mengidentifikasi insiden tersebut.
Dia menjelaskan, sarana tersebut merupakan sarana yang dimiliki PT KCIC dan digunakan untuk pembangunan jalur rel dan bukan sarana/kereta yang akan digunakan untuk mengangkut penumpang.
"Sampai dengan pernyataan ini dibuat, dilaporkan bahwa terdapat dua korban yang mencakup dua korban jiwa, dua korban luka berat, dan dua korban luka ringan," ujarnya.
7. Proyek Dihentikan Sementara
Adita menjelaskan, sesuai dengan ketentuan yang berlaku, kegiatan pembangunan akan dihentikan sementara untuk dilakukan proses investigasi lebih lanjut.
Setelah identifikasi dan investigasi selesai dilakukan, akan dilaporkan temuan dan hasil rekomendasi yang bisa dijadikan acuan untuk meningkatkan aspek keselamatan pada proyek pembangunan perkeretaapian.
"DJKA akan memastikan bahwa insiden ini akan dijadikan pelajaran penting untuk mencegah berulangnya insiden serupa," ujarnya.
8. Identitas Dua Korban Tewas
Berdasarkan informasi awal, dua korban meninggal dunia merupakan laki-laki bernama Chang Shin Shang (40) dan Chang Shin Yung (36).
Empat korban luka-luka juga berjenis kelamin laki-laki, yang tiga di antaranya teridentifikasi sebagai Wang Jiji, Jie Thencang, dan Chao Qianyo. Sementara, seorang lainnya belum diketahui identitasnya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu