jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo alias Jokowi diminta untuk lebih cermat memperhatikan kandidat menteri yang akan dipilihnya untuk periode 2019-2024.
Di antaranya menteri itu harus bisa mengeksekusi program dan memahami visi-misi Jokowi. Menteri muda, lembaga penegakan hukum yang bersih dari partai politik dan integritas calon menteri harus jadi kriteria utama.
BACA JUGA: Kalau Jokowi dan Prabowo Sudah Begini, Hampir Pasti Gerindra Dapat Jatah Menteri
Direktur Gerakan Pemuda Jokowi - Amin, Dian Assafri mengatakan, sejauh ini pihaknya sudah menyerap sedikitnya delapan nama untuk dipilih kembali oleh presiden sebagai pembantunya. Di antaranya Sri Mulyani, Moeldoko, Budi Karya Sumardi, Airlangga Hartanto, Rini Soemarno dan Basuki Hadimuljono. Kemudian ada juga Pramono Anung dan Pratikno.
"Kami menyerap aspirasi rakyat dan mendengar rakyat menginginkan nama-nama tersebut. Serapan aspirasi ini kami lakukan di delapan provinsi," kata Dian dalam diskusi bertajuk Yang Bertahan dan Yang Terbuang di Kantor Pimpinan Pusat Kolektif Kosgoro di Jakarta Pusat, Jumat (11/10).
BACA JUGA: Komandan Kodim Dicopot Gara-Gara Istri Posting Komentar Nyinyir soal Wiranto
Sekjen Gerakan Mahasiswa Kosgoro ini menjelaskan, nama Airlangga dianggap layak menjadi menteri karena kepemimpinannya selama ini di Kementerian Perindustrian cukup memberikan sumbangsih terhadap ekonomi negeri.
"Pak Moeldoko dianggap jenderal yang integritas tinggi. Kami lihat dari kinerja-kinerja beliau. Sementara Pak Basuki, beliau termasuk menteri yang mengerti Jokowi. Pak Jokowi juga nyaman dengan beliau," kata Dian.
BACA JUGA: Mabes Polri Tegaskan Penusukan Wiranto Bukan Rekayasa, Begini Penjelasannya
Sementara itu, Ketua Umum Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Auri Jaya sependapat bahwa nama-nama yang disebut Dian beberapa di antaranya bakal dipilih Jokowi. Sebut saja Sri Mulyani dan Basuki. Menurut Auri, keduanya sangat membantu pemerintahan Jokowi selama ini.
"Basuki itu sahabat Pak Jokowi. Saya juga punya feeling dia akan bertahan, dia kan bisa disebut Sangkuriang-nya Pak Jokowi. Mau bangun apa, pasti besok sudah jadi. Saya kira tidak ada yang diperdebatkan dengan Pak Basuki. Kemudian Sri Mulyani tidak ada yang meragukan," kata Auri.
Namun, Auri meragukan Jokowi akan memilih Budi Karya Sumadi dan Rini Soemarno kembali masuk dalam kabinet. Menurut Auri, meski keduanya punya karya di pemerintahan Jokowi selama ini, tetapi dari dukungan partai politik juga perlu diperhatikan.
"Yang saya tahu sudah lengser adalah Pak Rudiantara, kemarin dia sudah pamitan. Dia merasa tidak berlanjut lagi di Kemenkominfo," katanya.
Terlepas dari itu, Auri mengharapkan Jokowi menyediakan ruang kepada anak-anak muda untuk menjadi menteri. Kemudian tidak memberikan jatah Jaksa Agung kepada partai politik. Lalu, Jokowi diminta untuk konsisten dengan janji-janji kampanyenya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif SMRC Sirojudin Abbas mengharapkan Presiden Jokowi tidak hanya memilih menteri berdasarkan popularitasnya di media sosial saja. Seperti Anies Baswedan dan Susi Pudjiastuti. Menurut Sirojudin, hasil kerja keduanya meski indah di media sosial tak seperti fakta di lapangan.
"Anies di medsos bagus sekali, dicek ke dalam jelek sekali. Sama kayak Susi," jelas Sirojudin.
Meski demikian, menurut Sirojudin, beberapa menteri Jokowi patut dipilih kembali pada periode selanjutnya. Seperti Sri Mulyani, Basuki dan Rini. Menurut Sirojudin, ketiga menteri itu mampu mengerjakan tugasnya dengan baik.
"Kalau PUPR itu enak, kerjanya cuma bangun. namun, yang nyari uang kan BUMN," kata dia.
Dalam acara diskusi itu, hadir juga Ketua Umum DPN Gema Kosgoro Untung Kurniadi dan sejumlah kader Gema Kosgoro. (tan/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga