SUMEDANG--Diduga rem blong, truk colt diesel nopol E 8113 WG bermuatan botol-botol bekas, yang datang dari arah Bandung menuju Cirebon hajar sebuah mobil yang datang dari arah berlawanan jenis Carry D 1850 XW, yang ditumpangi 10 orang termasuk sopir, di Jalan Raya Cirebon- Bandung, tepatnya di Dusun Nyalindung Desa Padanaan Kecamatan Paseh, Rabu (6/3) sekitar pukul 04.30.
Akibatnya, 8 orang penumpang mobil Carry tewas seketika di TKP (Tempat Kejadian Perkara) dengan kondisi mengenaskan. Sedangkan 2 orang penumpang lain di dalam mobil Carry tersebut mengalami luka berat, sementara sopir truk diesel, Darsika, 50, warga Blok 5 RT 17/04 Kelurahan Kreyo Kecamatan Klangenan Kabupaten Cirebon beserta seorang kernetnya, Andri, 22, warga Blok 2 RT. 03/03 Kelurahan Panguragan Wetan Kecamatan Panguragan Kabupaten Cirebon, hanya mengalami luka ringan dan langsung mendapat perawatan medis di IGD RSUD Sumedang.
Kapolres Sumedang, AKBP Eka Satria Bhakti melalui Kasalantas Polres Sumedang, AKP Adanan Mangopang menuturkan, kejadian tabrakan tersebut terjadi sekitar pukul 04.30, melibatkan truk diesel pengangkut botol-botol bekas yang datang dari arah Bandung menuju Cirebon menabrak sebuah mobil Carry berpenumpang 10 orang termasuk sopir carry, Ono Haryana, 57, warga Dusun Peundeuy RT 04/08 Desa Girilaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis.
"Tabrakan terjadi, diduga akibat rem blong, sehingga pengemudi truk diesel tidak dapat mengendalikan kendaraannya kemudian menabrak sebuah mobil Carry yang datang dari arah berlawanan berpenumpang 10 orang," ungkap Adanan di TKP.
Lebih lanjut kata Adanan, delapan korban penumpang mobil Carry tewas di TKP sedangkan dua penumpang lain mengalami luka berat dan langsung dievakuasi dengan ambulans menuju RSUD Sumedang.
"Delapan orang penumpang meninggal dunia di TKP, 2 lainnya mengalami luka berat dan langsung dilarikan ke RSUD Sumedang. Sementara sopir truk beserta kernetnya selamat dan hanya luka-luka kemudian juga langsung dilarikan ke RSUD Sumedang," tuturnya.
Sementara itu, ditemui di RSUD Sumedang, Humas RSUD Sumedang, Iman Budiman menuturkan, 3 korban tewas tiba di RSUD Sumedang pukul 05.30 disusul kemudian 5 orang korban tewas tiba pukul 07.00.
"Kedelapan orang korban meninggal di tempat kejadian, 4 korban lainnya langsung mendapat perawatan di IGD RSUD Sumedang. Korban meninggal terdiri dari 3 orang perempuan dan 5 orang laki-laki, semuanya telah teridentifikasi," terang Iman di Kamar Jenazah RSUD Sumedang.
Dari data yang berhasil dihimpun, kondisi mobil carry sangat mengenaskan. Seluruh bagian mobil itu nyaris terbelah menjadi dua. Beberapa penumpang mobil carry yang menjadi korban tewas selain tergencet bagian mobil juga terkena serpihan kaca dari botol pecah.
Sebagian besar mayat dalam kondisi mengenaskan. Tidak heran jika petugas evakuasi kesulitan. Bahkan untuk mengevakuasi jasad korban dari bangkai carry lebih dari sejam baru bisa dievakuasi.
Adapun lanjut Iman, kedelapan orang korban tewas yakni,Tn. Owo, 53, Tn. Darwa, 56, Ny. Eti Sukaeti, 35, Ny. Ilah, 35, Ny. Endoh, dan Tn. Oyo, 45, (suami Eti) keenam orang korban meninggal tersebut merupakan warga Dusun Calingcing Desa Girilaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis,.
"Sementara dua korban meninggal lain yaitu Tn. Engkus, 25, warga Dusun Sumur Bor RT. 02/05 Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat dan Tn. Ono Haryana, 57, (sopir carry) warga Dusun Peundeuy RT. 04/08 Desa Girilaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis," tuturnya.
Sementara lanjut Iman, empat orang korban luka berat/ringan diantaranya dua orang korban luka berat penumpang mobil carry yakni Ny. Rita, 22, dan Ny. Anah, 47, warga Dusun Calingcing RT. 02/09 Desa Girilaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis.
"Sopir sopir truk diesel, Tn. Darsika, 50, warga Blok 5 RT. 17/04 Kelurahan Kreyo Kecamatan Klangenan Kabupaten Cirebon beserta seorang kernetnya, Tn. Andri, 22, warga Blok 2 RT. 03/03 Kelurahan Panguragan Wetan Kecamatan Panguragan Kabupaten Cirebon, mengalami luka ringan dan telah siuman," katanya.
Sementara itu menurut keterangan saksi, kronolgis kecelakaan terjadi diduga akibat rem blong karena truk dari arah Bandung ini sudah kelihatan miring. Kondisi jalan di tempat kejadian menurun dan menikung.
"Truk sudah kelihatan miring dari arah Bandung, kecepatannya lumayan tinggi mungkin karena jalanannya menurun, truk lalu mengambil badan jalan lajur sebelahnya dan saat itu muncul carry lalu langsung menabrak," kata Khoirul, 28, warga Jawa Tengah ketika memberikan keterangan kepada unit laka Polres Sumedang.
Saksi yang saat itu sedang berada di lokasi juga menuturkan ketika terjadi tabrakan, mobil Carry itu tertubruk di bagian kanan mobil, lalu Carry terseret moncong truk yang terus melaju hingga badan mobil Carry memutar dan menghadap ke arah Cirebon.
Truk berhenti setelah ekor truk terpelanting ke lajur Sumedang-Cirebon lalu truk terguling ke arah kanan sehingga bagian kemudi berada di bawah. Menurut pengakuan sopir, Darsikan, ketika melintas di turunan jalan, dirinya sudah bersiap akan mengerem namun rem tidak berfungsi.
"Rem sudah tidak berfungsi ketika pertama kali saya menginjak rem, sementara jarak dari mulai saya menginjak rem yang tidak berfungsi itu hingga ke tubrukan sekitar 200 meter," kata Darsikan.
Menurut Darsikan, ketika rem sudah dirasakan tidak berfungsi, ia langsung mematikan mesinnya berharap kemudi secara otomatis bisa berhenti. Namun nahas, truk tidak juga berhenti hingga akhirnya menubruk Carry.(bam/krn)
Akibatnya, 8 orang penumpang mobil Carry tewas seketika di TKP (Tempat Kejadian Perkara) dengan kondisi mengenaskan. Sedangkan 2 orang penumpang lain di dalam mobil Carry tersebut mengalami luka berat, sementara sopir truk diesel, Darsika, 50, warga Blok 5 RT 17/04 Kelurahan Kreyo Kecamatan Klangenan Kabupaten Cirebon beserta seorang kernetnya, Andri, 22, warga Blok 2 RT. 03/03 Kelurahan Panguragan Wetan Kecamatan Panguragan Kabupaten Cirebon, hanya mengalami luka ringan dan langsung mendapat perawatan medis di IGD RSUD Sumedang.
Kapolres Sumedang, AKBP Eka Satria Bhakti melalui Kasalantas Polres Sumedang, AKP Adanan Mangopang menuturkan, kejadian tabrakan tersebut terjadi sekitar pukul 04.30, melibatkan truk diesel pengangkut botol-botol bekas yang datang dari arah Bandung menuju Cirebon menabrak sebuah mobil Carry berpenumpang 10 orang termasuk sopir carry, Ono Haryana, 57, warga Dusun Peundeuy RT 04/08 Desa Girilaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis.
"Tabrakan terjadi, diduga akibat rem blong, sehingga pengemudi truk diesel tidak dapat mengendalikan kendaraannya kemudian menabrak sebuah mobil Carry yang datang dari arah berlawanan berpenumpang 10 orang," ungkap Adanan di TKP.
Lebih lanjut kata Adanan, delapan korban penumpang mobil Carry tewas di TKP sedangkan dua penumpang lain mengalami luka berat dan langsung dievakuasi dengan ambulans menuju RSUD Sumedang.
"Delapan orang penumpang meninggal dunia di TKP, 2 lainnya mengalami luka berat dan langsung dilarikan ke RSUD Sumedang. Sementara sopir truk beserta kernetnya selamat dan hanya luka-luka kemudian juga langsung dilarikan ke RSUD Sumedang," tuturnya.
Sementara itu, ditemui di RSUD Sumedang, Humas RSUD Sumedang, Iman Budiman menuturkan, 3 korban tewas tiba di RSUD Sumedang pukul 05.30 disusul kemudian 5 orang korban tewas tiba pukul 07.00.
"Kedelapan orang korban meninggal di tempat kejadian, 4 korban lainnya langsung mendapat perawatan di IGD RSUD Sumedang. Korban meninggal terdiri dari 3 orang perempuan dan 5 orang laki-laki, semuanya telah teridentifikasi," terang Iman di Kamar Jenazah RSUD Sumedang.
Dari data yang berhasil dihimpun, kondisi mobil carry sangat mengenaskan. Seluruh bagian mobil itu nyaris terbelah menjadi dua. Beberapa penumpang mobil carry yang menjadi korban tewas selain tergencet bagian mobil juga terkena serpihan kaca dari botol pecah.
Sebagian besar mayat dalam kondisi mengenaskan. Tidak heran jika petugas evakuasi kesulitan. Bahkan untuk mengevakuasi jasad korban dari bangkai carry lebih dari sejam baru bisa dievakuasi.
Adapun lanjut Iman, kedelapan orang korban tewas yakni,Tn. Owo, 53, Tn. Darwa, 56, Ny. Eti Sukaeti, 35, Ny. Ilah, 35, Ny. Endoh, dan Tn. Oyo, 45, (suami Eti) keenam orang korban meninggal tersebut merupakan warga Dusun Calingcing Desa Girilaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis,.
"Sementara dua korban meninggal lain yaitu Tn. Engkus, 25, warga Dusun Sumur Bor RT. 02/05 Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat dan Tn. Ono Haryana, 57, (sopir carry) warga Dusun Peundeuy RT. 04/08 Desa Girilaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis," tuturnya.
Sementara lanjut Iman, empat orang korban luka berat/ringan diantaranya dua orang korban luka berat penumpang mobil carry yakni Ny. Rita, 22, dan Ny. Anah, 47, warga Dusun Calingcing RT. 02/09 Desa Girilaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis.
"Sopir sopir truk diesel, Tn. Darsika, 50, warga Blok 5 RT. 17/04 Kelurahan Kreyo Kecamatan Klangenan Kabupaten Cirebon beserta seorang kernetnya, Tn. Andri, 22, warga Blok 2 RT. 03/03 Kelurahan Panguragan Wetan Kecamatan Panguragan Kabupaten Cirebon, mengalami luka ringan dan telah siuman," katanya.
Sementara itu menurut keterangan saksi, kronolgis kecelakaan terjadi diduga akibat rem blong karena truk dari arah Bandung ini sudah kelihatan miring. Kondisi jalan di tempat kejadian menurun dan menikung.
"Truk sudah kelihatan miring dari arah Bandung, kecepatannya lumayan tinggi mungkin karena jalanannya menurun, truk lalu mengambil badan jalan lajur sebelahnya dan saat itu muncul carry lalu langsung menabrak," kata Khoirul, 28, warga Jawa Tengah ketika memberikan keterangan kepada unit laka Polres Sumedang.
Saksi yang saat itu sedang berada di lokasi juga menuturkan ketika terjadi tabrakan, mobil Carry itu tertubruk di bagian kanan mobil, lalu Carry terseret moncong truk yang terus melaju hingga badan mobil Carry memutar dan menghadap ke arah Cirebon.
Truk berhenti setelah ekor truk terpelanting ke lajur Sumedang-Cirebon lalu truk terguling ke arah kanan sehingga bagian kemudi berada di bawah. Menurut pengakuan sopir, Darsikan, ketika melintas di turunan jalan, dirinya sudah bersiap akan mengerem namun rem tidak berfungsi.
"Rem sudah tidak berfungsi ketika pertama kali saya menginjak rem, sementara jarak dari mulai saya menginjak rem yang tidak berfungsi itu hingga ke tubrukan sekitar 200 meter," kata Darsikan.
Menurut Darsikan, ketika rem sudah dirasakan tidak berfungsi, ia langsung mematikan mesinnya berharap kemudi secara otomatis bisa berhenti. Namun nahas, truk tidak juga berhenti hingga akhirnya menubruk Carry.(bam/krn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gratifikasi Sekda Konsel, Polisi Tutup Mulut
Redaktur : Tim Redaksi