8 Poin Omongan Ketua BEM UI, tak Gentar Digiring Paspampres

Sabtu, 03 Februari 2018 – 10:32 WIB
Ketua BEM UI Zaadit Taqwa saat berada di Kampus UI, Depok, Jawa Barat, Jumat (2/2/2018). FOTO: MIFTAHULHAYAT/JAWA POS

jpnn.com, JAKARTA - Zaadit Taqwa, Ketua BEM UI, nekat mengacungkan buku kuning kea rah Presiden Jokowi di acara Perayaan Dies Natalis UI ke-68, di Kampus Depok, Jumat (2/2).

Berikut sejumlah fakta seputar peristiwa tersebut, berdasar pengakuan Zaadit Taqwa.

BACA JUGA: Pengakuan Ketua BEM UI, Oh Ternyata…

Pertama, aksi tersebut sudah direncanakan oleh BEM UI bersama beberapa BEM Fakultas di UI. Tujuannya menyampaikan tiga poin yang mereka nilai penting jadi pertimbangan presiden.

Yakni persoalan gizi buruk di Kabupaten Asmat, rencana pemerintah menunjuk perwira tinggi (pati) Polri aktif sebagai pejabat gubernur Jawa Barat (Jabar) dan Sumatera Utara (Sumut), serta draf permen ristekdikti yang dinilai bisa mengekang organisasi mahasiswa.

BACA JUGA: Ketika Presiden Jokowi Takziah ke Rumah Mendiang Sys NS

Kedua, mahasiswa kelahiran 1996 itu menegaskan bahwa sama sekali tidak ada agenda politik dalam aksi yang dilakukan oleh dirinya bersama BEM UI itu.

Ketiga, di membantah isu yang menyebut dirinya merupakan salah seorang kader dari salah satu partai politik.

BACA JUGA: Jika Prabowo tak Maju, 3 Tokoh Berpotensi jadi Lawan Jokowi

Keempat, setiap poin yang disampaikan BEM UI dalam aksi tersebut merupakan aspirasi mahasiswa yang sudah dibahas lebih dulu.

Kelima, rencana awal aspirasi disampaikan bukan melalui aksi mengacungkan buku kuning. Namun, kondisi mengharuskan dirinya melakukan itu. Alasannya, komunikasi yang dilakukan BEM UI untuk berdialog langsung dengan presiden tidak sampai pada keputusan yang jelas.

Keenam, aksi mengangkat buku kuning sambil meniup peluit sebagai simbol peringatan dari BEM UI untuk presiden Jokowi.

”Sama seperti sepak bola. Wasit akan berikan kartu kuning apabila ada pelanggaran,” terangnya.

Ketujuh, Zaadit mengaku tidak gentar meski sempat berurusan dengan paspampres. Zaadit pun tidak merasa keberatan ketika digiring paspampres keluar Balairung. Menurut dia, itu memang sudah tugas mereka.

Kedelapan, Zaadit menyebutkan bahwa tidak ada intimidasi apapun ketika dirinya diperiksa oleh petugas keamanan. ”Dicatat identitas saja,” ucap dia. Prosesnya pun tidak lama. (bay/byu/gin/syn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Isu Ini Jadi Penghalang Jokowi Maju di Pilpres 2019


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler