jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak delapan polisi wanita (polwan) dilantik Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menjadi Kapolsek.
Adapun delapan polwan yang dilantik sebagai Kapolsek di wilayah hukum Polda Metro Jaya tersebut, yakni Kapolsek Cisauk dijabat AKP Syabillah Putri Ramadhani, Kapolsek Menteng dijabat Kompol Netty Rosdiana Siagian.
BACA JUGA: Datangi Lokasi Demo, Irjen Fadil: Teman-teman Buruh Kasih Makan Semua, Jangan Sampai Enggak
Kemudian, Kapolsek Cimanggis dijabat Kompol Siti Fatimah Said Martandu, Kapolsek Cakung dijabat Kompol Syarifah Chaira Sukma, Kapolsek Penjaringan dijabat Kompol Ratna Quratul Aini.
Berikutnya, Kapolsek Cinere dijabat Kompol Jun Nurhaida Tampubolon, Kapolsek Sunda Kelapa dijabat Kompol Riza Sativa, dan Kapolsek Tajur Halang dijabat Iptu Tamar Bekti Widiasih Jalmi.
BACA JUGA: Irjen Fadil Imran Menangis, Mungkin Mata Anda juga Berkaca-Kaca
Irjen Fadil mengatakan pelaku kejahatan di wilayah Polda Metro Jaya didominasi oleh pelaku anak. Oleh karena itu, dia yakin delapan polwan yang menjabat Kapolsek itu sebagai senjata ampuh untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
"Kodrat sebagai ibu dan peran sebagai perempuan menjadi Kapolsek saya kira akan menjadi senjata yang kuat dalam menyelesaikan persoalan-persoalan kamtibmas khususnya kejahatan yang melibatkan anak," kata Irjen Fadil Imran dalam pengarahannya di Jakarta, Selasa (24/5).
BACA JUGA: Briptu A Menyimpan Kontak Polwan Cantik Selingkuhannya dengan Nama Unik
Jenderal bintang dua ini berharap para polwan tersebut lebih mengayomi masyarakat dengan tujuan mencegah terjadinya kejahatan, dan bukan hanya sekadar melakukan penindakan. "Saya minta kelebihan Anda sebagai seorang ibu digunakan dalam melakukan pendekatan untuk mereduksi kejahatan,” ungkap Fadil.
Dia yakin polwan lebih mampu membedakan mana penyakit masyarakat, kenakalan remaja dan kelompok kriminal. “Dengan jiwa pengayom sebagai seorang ibu, saya kira semua ini, anda bisa tangkap lebih jernih dan lebih tajam," ujarnya.
Lebih lanjut perwira tinggi (pati) Polri itu juga berharap delapan polwan tersebut bisa menangani kasus kejahatan terhadap perempuan dengan lebih humanis.
"Perempuan memiliki sensitivitas yang tinggi, perempuan memiliki jiwa antikekerasan yang tinggi. Perempuan lebih sensitif terhadap kekerasan dan kejahatan seksual, perempuan lebih bisa dan lebih tajam dalam melakukan langkah-langkah lembut (soft)," kata Irjen Fadil Imran. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi