jpnn.com - Tak sedikit orang yang merasa kurang bersemangat jika tidak mengonsumsi minuman mengandung kafein.
Tidak dimungkiri, kafein memang dapat memberikan efek adiktif. Jika tidak dituruti, tubuh seperti kekurangan sesuatu.
BACA JUGA: 6 Cara Efektif Mengatasi Kecanduan Kafein
Namun, jika terus dipatuhi dan kafein dikonsumsi berlebih, Anda malah bisa mengalami gejala-gejala tertentu.
Berikut ini beberapa tanda kebanyakan kafein yang mesti Anda waspadai:
BACA JUGA: Sederet Manfaat Buah Semangka, untuk Jaga Kesehatan Jantung Hingga Kecantikan Oke Banget
1. Detak Jantung tak Normal
Menurut National Heart Lung and Blood Institute, jantung yang berdegup kencang atau tidak normal bisa jadi ciri-ciri kebanyakan kafein.
BACA JUGA: Ladies, ini 7 Tipe Calon Suami yang Berbahaya untuk Kesehatan Mental
Pada dasarnya, kondisi tersebut tidak berbahaya. Tapi, Anda tetap perlu memeriksakan diri ke dokter apabila sering mengalaminya.
Faktanya, detak jantung yang tidak normal juga dapat terjadi akibat anemia, penyakit jantung, kelainan tiroid, atau reaksi negatif terhadap pengobatan.
2. Sakit Kepala
Konsumsi kafein sebenarnya tidak menyebabkan sakit kepala. Namun, ketika Anda mengonsumsinya secara teratur, tubuh akan menyesuaikannya.
Saat orang tersebut melewatkan kafein, tubuh akan “kehilangan” sesuatu sehingga pembuluh darah membesar dan mengakibatkan sakit kepala.
Jika tidak mengonsumsi kafein pada pagi hari dan merasa sakit kepala, berarti Anda dikategorikan sudah dalam kondisi kecanduan.
John Hopkins University School of Medicine menemukan, 50 persen orang yang terpapar kafein secara rutin lebih berisiko terserang sakit kepala ketika mereka berhenti mengonsumsi asupan yang mengandung senyawa tersebut.
3. Susah Tidur
Kafein memiliki efek yang dapat membuat tubuh memompa adrenalin, sehingga Anda merasa lebih segar dan waspada.
Kendati demikian, Anda tidak disarankan mengonsumsi kafein berlebihan.
Fakta menyebut, terlalu banyak konsumsi kafein akan membuat tubuh terbiasa untuk waspada dan terjaga. Akibatnya, Anda akan susah tidur pada malam hari.
4. Masalah Pencernaan
Kafein memiliki sifat sebagai pencahar alami, yang membantu pelepasan hormon gastrin. Hormon tersebut bisa mempercepat pergerakan usus.
Tak mengherankan, Anda bisa merasa ingin buang air besar setelah mengonsumsi minuman mengandung kafein.
Efek tersebut dapat dirasakan lebih parah apabila Anda mengonsumsi kafein dengan porsi berlebih. Feses Anda bahkan bisa berubah menjadi lebih cair.
Tidak hanya itu, tanda kebanyakan kafein lainnya adalah meningkatnya asam lambung sehingga membuat keluhan nyeri ulu hati, mual, dan rasa tidak nyaman di perut.
5. Frekuensi Buang Air Kecil Meningkat
Meningkatnya frekuensi BAK adalah hal yang wajar apabila Anda mengonsumsi kafein. Hal ini karena senyawa tersebut memiliki efek diuretik, yang merangsang kandung kemih untuk buang air kecil.
Pada beberapa kasus, mengonsumsi kafein berlebihan bahkan diduga bisa meningkatkan risiko beser alias keinginan berkemih yang tidak bisa ditahan.
6. Muncul Perasaan Cemas atau Gelisah
Muncul Perasaan Cemas atau Gelisah
Mengonsumsi kafein memang bisa membuat Anda terjaga. Di balik itu, jika Anda terlalu berlebihan mengkonsumsi kafein, hal yang justru terjadi adalah kecemasan, gelisah, dan gugup.
7. Kelelahan
Minuman yang mengandung kafein memang bisa membantu meningkatkan energi. Namun, ada efek yang berkebalikan, di mana justru bisa membuat tubuh kelelahan.
Kafein memang memberikan energi, meningkatkan kewaspadaan, dan bisa meningkatkan suasana hati dalam beberapa jam ke depan. Namun, keesokan harinya, Anda bisa merasakan kelelahan dan badan lemas.
Tentu saja, kelelahan tersebut bisa diatasi jika Anda mengonsumsi kafein kembali. Di sisi lain, siklus tidur Anda bisa saja terpengaruh ke arah yang kurang baik.
8. Tremor
Gejala kebanyakan kafein berikutnya adalah tremor atau gemetar pada tangan. Hal ini disebabkan karena cara kerja kafein, yaitu merangsang sistem saraf pusat.
Apabila berlebihan, sinyal yang diterima sistem saraf pusat juga tidak terkendali. Akibatnya, muncul keluhan gemetar di tangan maupun bagian tubuh lainnya.
Bagi Anda penikmat kopi atau minuman berkafein lainnya, sebaiknya kontrol jumlah porsi yang Anda konsumsi.
Anda dianjurkan untuk tidak mengonsumsi lebih dari 400 miligram kafein dalam sehari, atau setara dengan 3 hingga 4 cangkir kopi.
Mulailah berpikir untuk mengonsumsi kafein hanya saat Anda membutuhkannya.
Pada dasarnya, meski dikonsumsi dalam jumlah tidak terlalu banyak, kafein yang masuk ke tubuh dalam jangka panjang tetap berpotensi menimbulkan masalah kesehatan.
Kenali ciri-ciri kebanyakan kafein, dan mulailah untuk lebih bijak mengonsumsi minuman yang mengandung senyawa tersebut.(NB/JKT/klikdokter)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Benarkah Jeruk Nipis Ampuh untuk Mengatasi Panu?
Redaktur & Reporter : Yessy