SOLO - Kemarin (4/1), Ketua DPR RI Marzuki Alie mendatangi tiga mobil Esemka yang diparkir di depan kantor Pemkot Surakarta. Kepada tenaga ahli esemka, Budi Martono, ia menanyakan segala sesuatu terkait spesifikasi mobil yang sedang hangat dibincangkan tersebut.
Setelah mendapat penjelasan, dia pun memesan satu unit mobil pick up double cabin Esemka Rajawali. ”Saya beli satu mobil ini untuk Patwal DPR. Berapa harganya? Jangan mahal-mahal lah. Ketua DPR nggak punya uang! Nanti dibilang korupsi pula kalau banyak uang,” lontar Marzuki berseloroh.
Kepada wartawan, Marzuki menegaskan perlu mendukung buah karya anak bangsa yang nota bene masih duduk sebagai siswa SMK kelas 11 itu. ”Dengan hadirnya mobil-mobil ini, membuktikan kalau bangsa ini punya potensi yang sangat besar dan berkapasitas untuk menghasilkan suatu produk yang membanggakan bangsa,” lanjut Marzuki usai berfoto bersama belasan siswa-siswa SMK yang sudah memproduksi mobil Esemka itu.
Menurut Budi Martono, harga mobil yang dipesan Marzuki Rp 75 juta off road, kalau on road plus 10 persen untuk melengkapi surat-surat kendaraanya seperti STNK, BPKB dan nopol. ”Tapi mestinya kalau yang namanya Ketua DPR akan saya mintakan Rp 250 juta,” lontarnya lantas terkekeh.
Politisi Partai Demokrat itu juga mengatakan keberhasilan siswa-siswa SMK itu merupakan jalan mewujudkan program mobil nasional bangsa yang selalu saja kandas sebelumnya. ”Sampai sekarang kita belum punya mobil nasional yang benar-benar menjadi kebanggaan dan andalan bangsa. Ini harus kita dukung terus, supaya apapun kekurangannya akan terus disempurnakan sehingga benar-benar menjadi produksi kebanggaan kita semua. Sekali lagi ini wajib hukumnya didukung,” papar Marzuki.
Budi Martono memastikan 80 persen komponen mobil esemka murni buatan lokal yang diproduksi siswa-siswa SMK 2, SMK 5, SMK Warga, SMK Digjaya dan SMK Rajawali di Solo.
”Yang 20 persen sisanya itu diimpor dari China, yaitu cincin torax, katup dan mesin injection-nya. Sedangkan seperti mesin, body, interior, chasis, dashboard, ban dan velg murni buatan lokal ada yang dibuat sendiri dan ada yang dibeli. Tapi mesin-mesin mobil mulai dari pencetakan, sistem mesin hingga paking yang buat kita. Mesin yang kita buat ini bertype twincam varian Sport Utility Vehicle (SUV) dengan kapasitas 1.500 cc empat silinder plus sistem bahan bakar multi point injection,” papar Martono yang biasa disapa Toto.
Diuraikannya, spesifikasi mesin lainnya mesin menghasilkan tenaga 105 horse power(hp) pada putaran 5.500 rpm dengan torsi puncak 145 Nm di 4.100 rpm. Daya angkut mobil 7 orang dengan panjang monil 5.035 mm, lebar 1.690 mm, dan tinggi 1.630 mm. Fitur elektronik mobil power steering, central lock, power windows, AC dual zone, sensor parking, hingga head unit CD player.
”Setiap SMK terdiri dari 10 siswa dan 6 guru pembimbing. Setiap asembling di SMK masing-masing, tapi perakitan di Solo Technocar. Untuk memperdalam ilmu mesin dan chasis siswa-siswa menimba ilmunya di Autocar, untuk memperdalam ilmu body di Kiat Motor,” ungkap Toto dengan nada bangga. (ind)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PLN Luncurkan Layanan Keliling Listrik
Redaktur : Tim Redaksi