jpnn.com - JAKARTA - Menteri Luar Negeri Retno LP. Marsudi membuka pertemuan Pejabat Tinggi (Senior Official Meeting/SOM) Konferensi Asia Afrika (KAA) 2015, yang digelar di Jakarta Convention Center, Minggu (19/4).
Dalam pertemuan yang dihadiri delegasi dari 86 negara Asia dan Afrika itu, akan dibahas mengenai masalah Palestina. Konflik dan kemerdekaan Palestina sejak tahun 1955 memang menjadi pekerjaan rumah KAA.
BACA JUGA: Komjen BG jadi Wakapolri? Ini Komentar Pedas Adik Megawati
"Hari ini sudah mulai pertemuan SOM. Pembahasan tentu saja terfokus pada 3 dokumen yang akan dihasilkan oleh pertemuan konferensi ini seperti Bandung Confrence, New AA strategic Patnership, dan Deklarasi Palestina," ujar Menlu Retno di JCC Senayan.
Retno tidak merinci lebih jauh isi pertemuan itu. Namun, ia menyatakan tiga bahan yang dibahas di SOM selanjutnya akan diserahkan pada para pemimpin negara di KAA untuk pembahasan lebih detail sebelum dibawa ke PBB.
BACA JUGA: Empat Hal Ini Harus Segera Dilakukan Badrodin Haiti
"Apa bila masih ada yang harus dibahas maka pembahasannya akan diteruskan besok pada tingkat Menlu untuk diserahkan pada tingkat leader," imbuh Retno.
Dalam pertemuan ini, Indonesia juga ingin mengedepankan semangat demokrasi yang selama ini ditercipta.
Ia berharap dunia internasional belajar soal demokrasi dari Indonesia.
BACA JUGA: Partai Ini Bakal Bersorak Gembira jika Jokowi Merombak Kabinet
"Salah satu situasi yang kita lihat adalah perlunya ditingkatkan toleransi antar umat manusia. Di situ juga ada masalah demokratisasi. Saya kira semua orang setuju perlunya demokrasi. Message kita salah di Bandung itu," kata Retno. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gratis..Batu Akik Panca Warna jadi Suvenir Spesial di KAA
Redaktur : Tim Redaksi