Empat Hal Ini Harus Segera Dilakukan Badrodin Haiti

Minggu, 19 April 2015 – 12:58 WIB
Foto: dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Indonesia Police Watch (IPW) mencatat setidaknya ada empat tugas utama yang harus dilakukan Jenderal Badrodin Haiti sebagai kapolri yang baru.  Keempat tugas ini menjadi strategis dan mendesak dilakukan Badrodin mengingat masa tugasnya hanya 1,3 tahun.

Pertama, Badrodin harus melakukan konsolidasi organisasi, agar krisis kepemimpinan dan konflik internal yang terjadi selama tiga bulan terakhir bisa disudahi, untuk kemudian segenap jajaran Polri mampu melakukan kinerja profesionalnya.

BACA JUGA: Partai Ini Bakal Bersorak Gembira jika Jokowi Merombak Kabinet

Kedua, Badrodin harus mampu meletakkan dasar-dasar perubahan yang nyata di Polri, seperti yang diamanatkan Revolusi Mental Presiden Jokowi. Revolusi Mental Polri harus diarahkan membenahi sikap mental segenap jajaran Polri.

"Artinya, penataan dilakukan secara nyata, mulai dari sistem rekrut hingga meningkatkan pengawasan internal. Setidaknya, masyarakat tidak lagi melihat polisi melakukan penjebakan dan pungli di jalanan atau di pusat-pusat pelayanan kepolisian. Sebagai pimpinan, Badrodin tidak ragu-ragu untuk memecat anggota polisi yang berengsek," kata Ketua Presidium IPW, Neta S Pane dalam keterangannya, Minggu (19/4).

BACA JUGA: Gratis..Batu Akik Panca Warna jadi Suvenir Spesial di KAA

Ketiga, untuk mempercepat Revolusi Mental, Badrodin harus berani meminta kepada pemerintah untuk memberikan tunjangan profesi bagi anggota Polri. Sebab tugas anggota Polri sangat berbeda dengan PNS dan TNI.

Tugas polisi 24 jam dan tidak di belakang meja dan resikonya sangat tinggi terhadap ancaman keselamatan, sehingga pemerintah perlu lebih memperhatikan profesi kepolisian ini dengan tunjangan, selain remunerasi seperti yang diberikan PNS dan TNI.

BACA JUGA: Ingin PKPI Dipimpin Anak Muda, Bang Yos Tak Mau Lagi jadi Ketum

"Badrodin perlu memperjuangkan hal ini dengan maksimal," sebut Neta.

Keempat, Badrodin sudah selayaknya segera mengakhiri dan menertibkan anggota Polri yang tugas rangkap 'menjual profesinya', terutama terhadap anggota polisi yang menjadi backing, pengawal khusus para cukong, bodyguard pengusaha maupun kurir orang-orang berduit.

Sebab, selain melanggar etika kepolisian, tugas yang mereka lakukan berada di wilayah abu-abu pelanggaran hukum.

"Dua kasus 'menjual profesi' anggota kepolisian ini sudah menjatuhkan citra Polri, yakni kasus penembakan anggota polisi di depan KPK saat mengawal sejumlah truk. Dan kasus penangkapan anggota polisi oleh KPK, saat menjadi kurir pemberian uang suap kepada anggota DPR," bebernya.

Neta menembahkan, Badrodin punya kapasitas, kapabilitas dan kemampuan untuk melakukan keempat hal itu. Untuk itu Badrodin harus melakukannya dengan cepat dan serius, mengingat usia jabatannya sangat pendek.

"Secara profesional, Badrodin adalah satu satunya jenderal polisi saat ini yang pernah empat kali menjadi Kapolda, sehingga sesungguhnya ia bisa melakukan terobosan untuk membenahi Polri dengan maksimal," tukasnya. (rus/RMOL)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Premium tak Ramah Lingkungan? Pemerintah Kemana saja..


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler