88 Penderita HIV/AIDS Meninggal

Senin, 22 Maret 2010 – 09:27 WIB
MAUMERE- Selama tahun 2009, penderita HIV/ADIS yang tewas di NTT mencapai 88 orangMereka terdapat di dua kabupaten yaitu, Sikka sebanayk 40 orang dan Belu 48 orang

BACA JUGA: Rumah Cagub Kalsel Dibobol Maling

Dua kabupaten tersebut merupakan daerah dengan tingkat penyebaran HIV/AIDS terparah di NTT
Berdasarkan data Voluntary Conseling Test (VCT), di Sikka terdapat 167 penderita HIV/AIDS dan di Belu terdapat 283 penderita HIV/AIDS.

Direktur RSU dr

BACA JUGA: Pose Syur Polwan Muncul di Facebook

TC
Hillers Maumere, Asep Purnama menyebutkan bahwa tingginya jumlah penderita HIV/AIDS di NTT sangat berkaitan erat dengan kemiskinan

BACA JUGA: Agustus 2010, Pembangunan PLTU Riau Dimulai

Karena kemiskinan itulah, kata dia, menjadi PSK dianggap sebagai upaya satu-satunya untuk mendapatkan pekerjaanBukan cuma kaum muda tetapi bagi mereka yang berkeluarga laki-laki yang suka 'jajan' di luar rumahUntuk menekan laju perkembangan HIV/AIDS, kata Asep, adalah dengan melakukan pemeriksaan secara sukarela di rumah sakit.

"Kemiskinan membuat setiap orang cenderung untuk mencari jalan keluar dengan cara bekerja sebagai PSKBuntut dari pekerjaan itulah yang memudahkan HIV menular," jelas Asep.

Aktivis peduli HIV/AIDS Sedaratan Flores dan Lembata yang peduli terhadap pemberantasan HIV/AIDS ini menekankan untuk terus berjuang melakukan sosialisasi kepada masyarakat dengan melibatkan para PSK  atau para pelaku seks"Tujuannya agar memudahkan melakukan conseling dan tes darah sehinga mengetahui apakah seseorang terinveksi HIV atau tidak," kata Asep

Selain itu dilakukan melalui klinik Voluntary Conseling Test (VCT)  yang saat ini ada di Kabupaten Sikka yakni di RSU drTC Hillers MaumereAsep mengatakan, jumlah penderita HIV sampai dengan Desember 2009 di Kabupaten Sikka sebanyak 48 orangYang positif terinveksi AIDS sebanyak 119 orangSehingga total penderita HIV/AIDS di Kabupaten Sikka sebanyak 167 orangSedangkan yang meninggal dunia sebanyak 40 orang

Jumlah tersebut, katanya, merupakan terbanyak setelah Kabupaten BeluBerdasarkan data yang diperolehnya, jumlah penderita HIV di Kabupaten Belu sebanyak 234 orangSedangkan AIDS berjumlah 49 orang sehingga total penderita HIV/AIDS berjumlah 283 orangYang meninggal dunia sebanyak 48 orang.

"Kelemahan yang terjadi adalah soal kesediaan masyarakat untuk melakukan tes atau pemeriksaan darah di rumah sakitBanyak orang enggan untuk menerima kenyataan kalau dirinya terinveksi HIVKondisi ini yang membuat pihak aktivis maupun dokter selalu mengalami kesulitan," tandasnya.

Padahal, lanjutnya, kunjungan ke Klinik VCT selalu  gratis, khususnya dalam melakukan pemeriksaanDengan melakukan pemeriksaan dini, kata Asep, merupakan langkah positif menekan laju perkembangan HIVHal ini karena dokter akan selalu bertindak cepat untuk menghambat perkembangan HIV

Meningkatnya HIV di Kabupaten Sikka juga disebabkan oleh adanya lokalisasi yang tumbuh subur saat iniHal itu menurut Asep karena tuntutan ekonomi"Semua orang pasti menolak untuk mejadi PSK, namun karena tuntutan ekonomi," katanya(kr5/fuz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Susahnya Mengeksekusi Kader Demokrat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler