9 Pendukung Calon Kepala Desa Pukuli Polisi

Jumat, 26 November 2021 – 21:19 WIB
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi saat memaparkan kasus kericuhan pilkades di Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, Jumat (26/11). Foto: Dok. Humas Polda Sumut

jpnn.com, DAIRI - Polisi menetapkan sembilan orang tersangka dalam kasus kericuhan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) 2021 di Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.

Mereka, yakni IP, JWG, DHS, FS, KG, RDS, TJT, ATA, dan SB.

BACA JUGA: Pilkades di Dairi Memanas, Pendukung Cakades Rusak Kotak Suara

Kepala Bidang Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi mengatakan awalnya pihak kepolisian mengamankan 12 orang yang diduga melakukan kerusuhan dan perampasan kotak suara saat berlangsungnya pilkades di Desa Bertungen Julu, Kecamatan Tiga Lingga.

Namun, setelah dilakukan penyelidikan, kepolisian akhirnya menetapkan sembilan orang menjadi tersangka.

BACA JUGA: Ini Identitas Anggota Pemuda Pancasila yang Menghajar AKBP Darmawan, Ada Peluru Senjata Api

"Dari hasil pemeriksaan, penyidik menetapkan sembilan tersangka dari orang yang diamankan. Saat ini, Cakades nomor dua pun sedang kami minta keterangannya," kata Hadi di Mapolres Dairi, Jumat (26/11).

Kesembilan orang ini, kata Hadi, telah terbukti melakukan perampasan kotak suara, serta memukuli anggota polisi yang berusaha untuk mempertahankan kotak suara saat hendak direbut oleh para pendukung.

"Jadi para tersangka ini perannya berbeda, ada yang merampas, merusak kotak suara, merobek surat suara, dan memprovokasi massa," ungkapnya.

Atas perbuatannya, para pelaku dikenakan Pasal 365 Subs Pasal 363 dan atau Pasal 170 ayat (1) Subs Pasal 406 ayat (1) KUHPidana dengan ancaman sembilan tahun penjara.

Lebih lanjut, Lulusan Akpol tahun 1998 itu mengatakan bahwa kericuhan itu terjadi karena salah satu calon kepala desa nomor urut dua tidak menerima hasil akhir perhitungan suara.

"Saat kotak suara akan dibawa ke kantor camat oleh petugas PK2D, puluhan orang merebut dan merusak kotak suara. Akibatnya dari empat kotak suara yang dibawa, satu kotak suara mengalami kerusakan berikut kertasnya," ungkapnya.

Saat ini, kata Hadi, kondisi Desa Bertungen Julu masih dijaga ketat oleh personel TNI/Polri. Pihak kepolisian menurunkan satu kompi personel gabungan Brimob, Sabhara, dan TNI untuk melakukan pengamanan. (mcr22/jpnn)


Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Finta Rahyuni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler